Link, Martapura – Bencara kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang berlalu bersama datangnya musim hujan. Namun ancaman bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor (Batingsor) menjadi permasalahan berulang setiap tahunnya.
Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin memimpin Apel Kesiapsiagaan terhadap Bencana Batingsor di Halaman IAI Darussalam Martapura, Senin (27/11) pagi.
Dengan ciri khasnya, Paman Birin memakai rompi dan mengenakan sarung serta peci hitam menjadi pembina apel diikuti unsur TNI, Polri, Satpol PP Damkar, Dishub, Basarnas, PMI, ORARI serta berbagai organisasi masyarakat lainnya.
Turut hadir Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Al-Quran Darussalam Martapura KH Muhammad Wildan Salman, Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Nurhandono, Kasrem 101 Antasari Kolonel Inf Iwan Rosandrianto, Tokoh Muda Banua H Sandi Fitrian Noor yang juga putra Paman Birin serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.
Birin mengatakan, merupakan bagian penting dari langkah antisipatif dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi terjadinya bencana alam, khususnya terkait dengan Batingsor di Kalimantan Selatan.
“Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi kebencanaan.Kita tidak lakukan sendiri-sendiri, sinergi dan kolaborasi adalah kuncinya,” katanya.
Resiko bencana Batingsor tambahnya, memerlukan kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak.
Sebagai wujud komitmen tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur terkait antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Kalimantan Selatan pada tahun 2024 mendatang.
Berdasarkan proyeksi dari BMKG, puncak musim hujan di Kalimantan Selatan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2024 mendatang, sedangkan awal musim hujan terjadi di bulan Nopember tahun ini.
Sementara itu, Kepala BPBD Kalsel Suria Fadliansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah antisipasi dari sisi petugas hingga peralatan untuk siaga menghadapi banjir, puting beliung dan tanah longsor.
Menurutnya, saat ini pihaknya telah membuat peta rawan bencana dan berkoordinasi dengan kabupaten kota untuk kesiapsiagaan jika terjadi bencana.
“Kita sudah siap siaga dengan stake holder terkait sesuai arahan dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, jika terjadi bencana kita bisa cepat menangani dengan efektif dan efisien,” katanya.
Senada itu, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi mengatakan, untuk mengurangi resiko bencana pihaknya telah membentuk Kawasan Siaga Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu.
“Salah satu model penanggulangan bencana berbasis masyarakat yaitu Kawasan Siaga Bencana merupakan rangkaian penanggulangan bencana bertujuan untuk mengurangi jumlah korban atau pengurangan risiko bencana,tahun ini dibentuk di Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan ” katanya.
Menurutnya, dalam 2 daerah tersebut pihaknya telah melatih 300 orang untuk siap menghadapi bencana. (wahyu/BBAM))