Selasa, Oktober 14, 2025
Google search engine
BerandaHeadlineKembangkan Destinasi Geopark Meratus, Dispar Kalsel Laksanakan Bimtek

Kembangkan Destinasi Geopark Meratus, Dispar Kalsel Laksanakan Bimtek

Link, Banjarmasin – Pemprov Kalsel melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Selatan, kian gencar mengembangkan potensi destinasi wisata yang menjadi bagian dari Geopark Meratus. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Destinasi Pariwisata Geopark Meratus Tahun 2025 dengan tema “Situs Rumah Adat Tradisional Sungai Jingah”.

Dimana pada kegiatan ini, turut menggandeng Badan Pengelola Geopark Meratus dan Praktisi Dongeng, Novyandi Saputra. Pelatihan inipin menyasar sejumlah anggota Pokdarwis dan masyakarat sekitar Geosite Rumah Adat Tradisional Sungai Jingah, Kota Banjarmasin.

Plt. Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Yosalvina Yovani, menyampaikan bahwa kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan masyarakat sekitar merupakan garda terdepan dalam mengembangkan sektor pariwisata, khususnya destinasi yang masuk dalam kawasan Geopark Meratus.

Ia menjelaskan, wisatawan masa kini ingin mengenal sejarah, budaya, tradisi, serta kehidupan masyarakat setempat. Karena itu, kemampuan dalam mengelola dan mengemas cerita dari setiap destinasi menjadi sangat penting.

“Dengan pengelolaan yang baik, kita tidak hanya menjual destinasi sebagai tempat, tetapi juga sebagai pengalaman yang berkesan. Cerita yang disampaikan dengan baik dapat menghidupkan kembali nilai-nilai lokal dan memperkuat daya tarik wisata,” ujar Yosalvina, Banjarmasin, Kamis (9/10/2025).

BACA JUGA :  Kemenparekraf Siap Berdayakan Wisata di Sekitar IKN

Melalui kegiatan bimtek ini, peserta diharapkan dapat memahami cara mengelola destinasi secara profesional, menggali potensi cerita dari setiap situs, dan menyampaikan narasi tersebut secara efektif kepada wisatawan, baik secara langsung maupun melalui media digital.

Senada itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Firiah, menegaskan bahwa pengelolaan Geopark harus berlandaskan tiga pilar: konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

“Banjarmasin memang tidak memiliki geosite batuan purba, namun kita memiliki warisan budaya, sejarah, dan ekonomi kreatif yang lahir dari alam Meratus,” jelasnya.

Firiah menekankan tiga fokus utama yakni Warisan Kota, dengan mengaitkan budaya dan spiritualitas lokal, Ekonomi Kreatif, dengan mengangkat Sasirangan dan kuliner Banjar ke level global, Kenyamanan Kota, dengan menjaga Banjarmasin sebagai hospitable city berstandar internasional.

Kepada pengelola Rumah Banjar, Firiah berpesan agar bangunan tradisional tidak hanya dilihat sebagai warisan fisik, tetapi juga museum hidup yang menyimpan filosofi arsitektur selaras dengan alam.

Untuk pengelola wisata religi, seperti Makam Surgi Mufti, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan, kekhusyukan, dan kenyamanan, karena wisatawan geopark juga mencari ketenangan dan makna spiritual. (tri)

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU