Link, Banjarbaru – Kerjaninan purun di Kampung Purun, Kota Banjarbaru belakangan mulai terkendala kesulitan untuk mendapatkan bahan. Hal itu karena ketersediaannya di wilayah Kota Banjarbaru sudah sangat minim.
Para pengarjin di Kampung Purun mulai merasakan susahnya mendapatkan bahan. Karena ketersediaan tanaman rawa itu di lokasi-lokasi yang biasa mereka ambil sudah sangat minim. Menghadapi kendala tersebut, Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Vivi Zubaidi tak ambil pusing.
“”Masalah itu tidak menjadi halangan, karena kita bisa bekerja sama dengan kabupaten lainnya yang ada di Kalimantan Selatan. Karena tujuannya membangun ekosistem yang berkelanjutan untuk pengrajin UMKM yang ada di Kota Banjarbaru, saya optimis masalah ketersediaan bahandapat teratasi” ujar Vivi yang juga Ketua Dekranasda ini usai menemani Muhammad Ibrahim atau Baim Wong bersama istri dan anaknya di Mes L Banjarbaru. Selasa 16 Agustus 2022.
Kendati demikian, Vivi menyayangkan pengelolaan lahan purun di Kota Banjarbaru tidak dilakukan secara maksimal.
Memang selain permasalahan pengelolaan purun yang tidak maksimal, masalah lahannya sendiri di Banjarbaru tersebut juga sangat minim.
“Tapi meskipun lahan minim saya tetap yakin kolaborasi antar Kabupaten Kota, bisa terjalin demi meningkatkan kualitas produknya,” tandasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Wali Kota Banjarbaru Aditiya Mufti Arifin mengatakan untuk mengantisipasi masalah minimnya lahan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi ini, pihaknya telah mengambil langkah kongkrit.
Langkah yang dimaksud adalah melakukan kerjasama dengan pihak Balittra, Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
“Kerjasama itu kami lakukan untuk budidaya Purun,” ungkapnya.
Saat ini kerja sama tersebut juga sedang dalam proses penelitian, yang sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu.
“Mudah-mudahan sebentar lagi ada hasilnya, dan tujuan kerjasama penilitan itu untuk meningkatkan kualitas purun, misalnya dari warna lebih hijau lagi dan lainnya,” katanya.(oetaya/BBAM)