Senin, Maret 10, 2025
BerandaHeadlineKetika Iman Menjadi Gaya Hidup

Ketika Iman Menjadi Gaya Hidup

Bismillahirrahmanirrahim
Iman bukan hanya sesuatu yang kita panggil dalam masa-masa sulit tapi sebuah fondasi yang membimbing setiap aspek kehidupan kita. Ketika iman menjadi gaya hidup, kita tidak lagi terjebak dalam pola pikir reaktif yang hanya bergerak saat keadaan memaksa.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Dari sekian rangkaian tulisan yang saya nukil dari Ngaji Dialog di Beranda Lestari kediaman DR Mada Teruna sang Birokrat Spirualis, tulisan ini menjadi penutup dalan kajian Iman Aktif yang dipandu DR Mada Teruna.

Sebaliknya kita hidup dengan keyakinan yang memengaruhi cara kita berpikir, berbicara dan bertindak. Hidup dengan iman adalah tentang mempercayai bahwa setiap hari terlepas dari tantangan yang kita hadapi membawa kesempatan untuk pertumbuhan. Ini berarti memandang setiap momen sebagai bagian dari rencana yang lebih besar meskipan hasıl akhirnya belum terlihat. Dengan menjadikan iman sebagai gaya hidup, kita menciptakan ruang untuk kebahagiaan, keberanian dan kedamaian yang tidak tergoyahkan den keadaan eksternal.

Iman yang hidup tidak pernah statis, la adalah kekuatan dinamis yang berkembang seiring dengan perjalanan kita. Hidup dengan iman berarti membuka diri terhadap pembelajaran baru, baik melalui pengalaman pribadi maupun dari orang lain.

Setiap tantangan, keberhasilan dan bahkan kegagalan adalah guru yang berharga pertumbuhan tidak selalu datang dalam lompatan besar. Seringkali ia hadir melalui langkah-langkah kecil yang konsisten.

Hidup dengan iman mengajarkan kita untuk menghargai proses bukan hanya hasil. Dalam setiap momen pembelajaran. Kita menemukan bahwa iman bukan hanya tentang percaya pada sesuatu yang lebih besar di luar sana, tapi juga percaya pada potensi yang ada di dalam diri kita.

Iman yang sejati tidak hanya hidup dalam diri kita, tapi juga memancar ke orang-orang di sekitar kita. Ketika kita berbagi keyakinan dengan orang lain melalui tindakan, kata-kata atau kehadiran kita, kita menjadi sumber inspirasi.

Berbagi iman tidak selalu berarti memberikan nasihat atau pengajaran, terkadang menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan tampa syarat atau hanya menunjukkan bahwa harapan masih ada. Berbagai keyakinan juga memberdayakan orang lain untuk menemukan kekuatan mereka sendiri.

Ketika kita hidup dengan iman kita menunjukkan bahwa ketakutan bisa diatasi, tantangan bisa dilalui dan hidup bisa menjadi lebih baik.

Dalam proses ini kita tidak hanya memperkuat iman kita sendiri tapi juga menciptakan dampak positif yang meluas ke komunitas kita.

Hidup dengan iman adalah perjalanan yang tidak memiliki akhir, karena iman adalah kekuatan yang terus tartibuh dan berkembang.

Ketika menjadikannya sebagai gaya hidup, terus belajar dan berbagi keyakinan dengan orang lain, kita telah menciptakan hidup yang penuh makna dan tujuan. Iman bukan hanya tentang hasil akhir, tapi tentang cara kita menjalani setiap hari dengan keyakinan, keberanian dan kasih ini adalah panggilan untuk menjadi cahaya di dunia yang seringkali diliputi ketidakpastian dan ketakutan.

Dengan hidup dengan iman kita tidak hanya mengubah diri kita sendiri, tapi juga membantu menciptakan dunia di mana harapan, cinta dan keberanian menjadi kekuatan yang mempersatukan.

AFWAN
WASSALAM

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER