Link, Martapura – Pro dan kontra sikap terjadi dalam menghadapi rencana Pemprov Kalsel memperluas trayek Bus Trans Banjarbakula hingga ke Kota Martapura. Pastinya para sopir angkutan (sopir angkot) jalur Martapura – Cempaka tegas menolaknya.
Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi, mendukung trayek Bus Trans Banjarbakula diperluas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga ke Kota Martapura.
“Hal ini sebenarnya perkembangan yang harus dibarengi dengan kebijakan yang baik. Karena sudah saatnya area kita berkembang menjadi lebih modern lagi. Jadi saya setuju Bus Tayo masuk ke wilayah Kabupaten Banjar,” katanya.
Kendati menyatakan setuju, namun HM Rofiqi yang terpilih menduduki kursi DPR RI pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 kemarin menyebutkan, tentu ada satu catatan yang harus diperhatikan.
“Jangan sampai keberadaan Bus Tayo mengganggu trayek-trayek angkutan kota (Angkot) yang sudah ada. Karena kita tahu, angkot taksi hijau di Kabupaten Banjar sepi penumpang,” ujarnya.
Karena itu, pengusaha muda ini berharap ada kompensasi yang diberikan kepada sopir taksi hijau dengan diperluasnya trayek Bus Trans Banjarbakula.
“Jangan sampai malah mematikan mata pencaharian para sopir angkot,” tegasnya.
Sikap berbeda diambil para sopir angkot dalam menyikapi hal tersebut.
“Kami menginginkan agar jalur Bus Tayo ini tidak menggangu jalur yang ada. Kalau bisa mereka menggunakan jalur alternatif atau jalur lainnya. Jangan di jalur kami, yakni Martapura-Cempaka,” ujar salah satu perwakilan Sopir Angkot jurusan Martapura – Cempaka, M Hadiat, Rabu (8/5/2024).
Jika Bus Tayo memasuki jalur Martapura-Cempaka, tambah Hadiat, apalagi yang bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pendapatan kami saat ini sangat menipis atau kurang. Kalau rezeki lagi baik, dalam satu hari saya memperoleh Rp 50.000 setelah dipotong setoran. Terlebih untuk pelajar sudah ada angkutan gratis. Mohon dipertimbangkan juga nasib kami sebagai masyarakat kecil,” harapnya.
Terlebih, pemerintah setempat hingga saat ini diakui Hadiat masih belum ada menggelar pertemuan bersama para sopir angkot untuk membahas terkait perluasan trayek Bus Trans Banjarbakula ke Kota Martapura. (zainuddin/BBAM)