Link, Banjar – Berbalut dengan suasana alam, Kiram Art Festival 2023 akan menyajikan beragam budaya dan seni. Seperti tari, musik, lukis, sastra bahkan seni peran pun akan ditampilkan.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang membuka langsung event nasional dan internasional tersebut. Mengucapkan, selamat datang kepada para peserta yang mengikuti Kiram Arts Festival 2023.
“Kiram Arts Festival kali ini dapat menjadi media untuk menguatkan jalinan silaturahmi antar seniman, membangun hubungan dan pemahaman lintas budaya serta saling menghormati berbagai keberagaman yang ada di sekitar,” ucap Paman Birin, Rabu (8/9/2023) malam.
Kolaborasi ini yang harus dicermati sebagai kesempatan untuk merayakan toleransi keberagaman meskipun dari latar belakang yang berbeda-beda.
Pada kesempatan tersebut Paman Birin juga sempat mengenakan topeng yang menggambarkan pemimpin yang memiliki jiwa seni yang tinggi.
Selain itu, Paman Birin juga membaca puisi tentang Ashabul Kahfi saat diminta Seniman dan Budayawan Komunitas Lima Gunung Sutanto Mendut diiringi musik kontemporer dan tari topeng.
Sementara itu, Direktur Festival untuk Kiram Arts Festival, Yadi Muryadi mengungkapkan, para seniman yang berpartisipasi pentas tidak hanya lokal di provinsi Kalsel, namun seniman datang dari berbagai provinsi di Indonesia dan 20 dari mancanegara, yakni Asia, Eropa hingga Afrika.
Dia pun menyebutkan festival tersebut mementaskan dari beragam kesenian, yakni seni tari, musik, teater, sastra hingga seni rupa.
“Ini pentas yang bersejarah, bahkan tidak pernah digelar lagi di Indonesia, baru di Kalsel, sehingga kita sangat berbangga banyaknya seniman Indonesia dan mancanegara berpartisipasi,” ujarnya.
Performer dari negara asing terdiri dari Malaysia, Filipina, Australia, Hongkong, Jepang, Italia, Ghana, India,Thailand, Switzerland, Belanda, Morocco, England, Cambodia, Germany, New Zealand, New Caledonia dan Bangladesh.
Sedangkan seniman dari nasional, yakni Tanto Mendut dari Jawa Tengah, Gang Sadewa dari Yogyakarta, Cak Rina dari Bali, Riyanto dari Banyumas, Dimar dari Surabaya, Bongkeng Arts dari Bandung, Nini Gondrong dari Aceh, Syafmanefi Alamanda M.Sn dari Riau, Jujuk Prabowo dari Yogyakarta, Surya M dari Nusa Tenggara Barat, Mugiyono dari Solo dan Irwan Siregar dari Jakarta. (tri)