Senat Amerika Serikat memberikan suaranya untuk mengukuhkan Nusrat Choudhury menjadi hakim federal, menempatkan Choudhury sebagai perempuan Muslim Amerika pertama di bangku federal. Choudhury yang berusia 47 tahun akan bertugas di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur New York.
Perempuan bernama lengkap Nusrat Jahan Choudhury ini merupakan seorang pengacara hak-hak sipil di American Civil Liberties Union. Dia telah bekerja selama lebih dari 11 tahun di cabang nasional ACLU di New York dan sejak tahun 2020 telah menjadi direktur hukum ACLU Illinois, sebagaimana dilansir dari Huffpost.
Choudhury sempat menghadapi kritik selama sidang konfirmasi April 2022, ketika Senator John Kennedy (R-La.) bertanya apakah dia mengatakan, “Pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata oleh polisi terjadi setiap hari di Amerika,” pada acara pidato tahun 2015 di Universitas Princeton. Choudhury memberi tahu Kennedy bahwa dia tidak yakin apakah dia melakukannya.
Kesaksian Choudhury mendorong kelompok penegak hukum termasuk Fraternal Order of Police dan Sergeants Benevolent Association untuk menentang pencalonannya. Choudhury menindaklanjuti dengan Komite Kehakiman beberapa minggu kemudian untuk memastikan bahwa dia tidak pernah membuat pernyataan itu.
“Tidak ada catatan bahwa saya membuat pernyataan tersebut dan saya tidak melakukannya,” kata Choudhury. “Selain itu, saya menyesal bahwa saya gagal menyatakan dengan tegas pada sidang saya bahwa pernyataan itu tidak benar.”
Meski banyak orang yang menentang pencalonan Choudhury, Senat Chuck Schumer justru memuji Choudhury sebagai contoh cemerlang dari Impian Amerika dalam sambutannya di lantai senat.
“Dia adalah putri dari orang tua imigran, lulusan Sekolah Hukum Columbia, Princeton, dan Yale, dan telah mendedikasikan kariernya untuk memastikan suara semua orang dapat didengarkan di pengadilan,” katanya.
“Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Hukum ACLU serta ahli dalam hak-hak sipil dan kebebasan sipil. Pengalamannya yang luas dan kritis, ditambah dengan pemahaman hukum yang mengakar, akan membantunya dengan baik sebagai hakim untuk Distrik Timur.”
Dikukuhkannya Choudhury sebagai hakim federal Amerika Serikat adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh Biden untuk membawa keragaman yang sangat dibutuhkan ke bangku federal yang sebagian besar berkulit putih dan sebagian besar pria.
Dikutip dari detiknews, Choudhury mendapatkan dukungan mayoritas Senator AS dalam voting dengan memiliki selisih hasil yang tipis, yakni 50 suara mendukung dan 49 suara menolak. Selain itu, Choudhury juga menjadi warga keturunan Bangladesh-Amerika pertama yang menjadi hakim federal AS. (net)
Sumber: Beautynesia.id