Jumat, Oktober 31, 2025
Google search engine
BerandaLinkTeknoKomet 3I/ATLAS Tidak Ancam Bumi, Fenomena Langka dari Luar Tata Surya

Komet 3I/ATLAS Tidak Ancam Bumi, Fenomena Langka dari Luar Tata Surya

Link, Jakarta – Muhammad Rayhan, Edukator Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta, menegaskan komet 3I/ATLAS tidak mengancam Bumi. Ia mengatakan, komet ini jaraknya sangat jauh dari tata surya dan titik terdekatnya ke Bumi sudah lewat, Rabu (29/10/2025).

“Terkait kabar yang mengatakan bahwa komet 3I/ATLAS ini mengancam bumi tentu saja tidak benar. Tidak mengancam bumi karena memang jaraknya sangat sangat jauh ya, dia adalah komet antar bintang,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/10/2025) sebagaimana dilansir dari rri.co.id.

Ia menjelaskan 3I/ATLAS merupakan komet antar bintang, bukan bagian dari keluarga Matahari atau tata surya manapun. Jarak terdekatnya ke Matahari mencapai sekitar 1,3 AU, setara hampir 200 juta kilometer.

Rayhan menambahkan lintasan komet bersifat hiperbolik, bukan parabolik, sehingga benar-benar berasal dari luar tata surya. Dengan jarak terdekat ke Bumi sekitar 1,8 AU, objek ini sama sekali tidak membahayakan planet kita.

Ia mengatakan fasilitas yang menemukan komet biasanya digunakan untuk memantau asteroid berpotensi bahaya. Namun 3I/ATLAS hanyalah objek yang diamati dan tidak mengancam Bumi maupun tata surya.

Di sisi lain, Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) Muhammad Rezky menilai komet ini fenomena unik bagi para astronom. Objek langit ini memberikan kesempatan langka untuk mempelajari benda luar tata surya secara langsung.

Ia mengatakan para ilmuwan justru menyambut kedatangan komet dengan antusias sebagai kesempatan langka mempelajari benda luar tata surya. “Menurut saya, 3I/ATLAS ini memang kejadian yang unik, jadi memang kan objek ketiga yang kita ketahui dari luar tata surya,” katanya kepada rri.co.id di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Rezky menjelaskan para astronom memiliki kategori khusus untuk asteroid yang berpotensi mengancam Bumi, disebut ‘potentially hazardous asteroid’. Menurutnya, 3I/ATLAS tidak memenuhi kriteria itu, sehingga para ilmuwan justru menyambutnya sebagai kesempatan belajar dan meneliti.

Ia menambahkan kedekatan 3I/ATLAS dengan orbit Bumi masih cukup jauh, sekitar jutaan kilometer dari planet. Saat ini komet berada dekat perihelion, titik terdekat dengan Matahari, sehingga tidak terlihat dari Bumi.

Menurut Rezky, komet diperkirakan akan kembali dapat diamati oleh pengamat Bumi pada pertengahan hingga akhir November 2025. Posisi Bumi saat ini berada di sisi berlawanan dari komet, sehingga jarak aktual tetap aman.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU