spot_img

Koordinasi Perkara KONI Dengan KPK Selesai

Link, Banjarbaru – Koordinasi penanganan perkara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banjarbaru antara Kejari Banjarbaru dan KPK RI sudah selesai. Dalam artian proses penanganan perkara penggunaan dana hibah di oragnisasi tersebut sudah lengkap. Tinggal melakukan eksekusi terhadap agenda-agenda yang telah tersusun.

“Alhamdulillah, koordinasi proses sudah selesai. Secara garis besar perkara ini terbagi menjadi ada tiga kelompok. Kelompok pertama KONI Banjarbaru itu sendiri. Kelompok kedua ada di cabang-cabang olahraga dan mafia kasus (markus) menjadi kelompok terakhir yang akan dimintai pertanggungjawabannya,” jelas Kajari Banjarbaru Hadiyanto, kepada Linkalimantan.com, Senin 13 Juni 2022.

Hadiyant0, Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru

Untuk kelompok pertama paparnya lebih lanjut, berkas sudah siap. Sedangkan untuk kelompok cabang olahraga perlu pendalaman kembali.

“Agendanya kan sudah saya sebut beberapa waktu lalu, kami akan panggil kembali para ketua cabor. Lihat saja nanti, yang jelas sudah ada jadwal siapa saja yang akan kami panggil untuk keperluan pendalaman materi,” ujarnya.

Baca juga  Pemko Banjarbaru Optimis Vaksinasi Anak Capai 90 Persen

Dari target 58 hari yang saya sebut Sabtu (11/6)  lalu ungkapnya, pihaknya berkeyakinan proses perkara KONI Banjarbaru bisa dituntaskan dan masuk ke tahap penuntutan di persidangan.

Sementara itu dari informasi yang dihimpun Linkalimantan.com, sepekan ini loby-loby beberapa ketua cabang olahraga untuk “mengurus” keterlibatannya santer terdengar.

“Mereka para ketua cabang olahraga mencari jalan agar bisa terlepas dari jeratan hukum. Tetapi siapa yang berani, kalau kemudian justru kami harus berurusan dengan hukum,” ungkap sumber yang mengaku sempat dimintai tolong untuk “mengurus” masalah tersebut ke pihak Kejari Banjarbaru.

Karena menurut dia, dirinya sempat melihat dokumen supervise dari KPK RI untuk Kejari Banjarbaru terkait perkara KONI itu.

“Supervisi dari KPK-RI itu ternyata benar-benar nyata, sama sekali bukan gertakan atau untuk menakut-nakuti saja. Nah kalau sudah begitu siapa yang mau mengambil resiko,” ujarnya. (spy)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU