Link, Flores – Bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengalir. Salah satunya dari Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris).
Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan pengiriman bantuan ini merupakan respons tanggap darurat dan dukungan kemanusiaan bagi para korban terdampak eruspsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Upaya penyaluran bantuan kesehatan telah kami lakukan secara bertahap,” kata Sumarjaya pada Rabu (6/11/2024).
Bantuan yang disalurkan oleh Kemenkes melalui Puskris untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki meliputi 20 unit oxygen concentrator, 10.000 masker dewasa, 5.000 masker anak, 500 buah face shield disposable atau pelindung wajah sekali pakai, dan 10 kantong jenazah.
Bantuan obat-obatan juga disalurkan berupa 500 ampul Dexamethasone, 1.800 oralit, 20 botol larutan infus glukosa, 1.000 tablet Metronidazole, 500 tablet Paracetamol, 1.000 tablet Ciprofloxacin, 20 botol Zinc Sulfate sirup, 20 botol Natrium Chlorida infus, dan 20 botol Ringer Lactat infus.
Selain bantuan kesehatan dasar dan obat-obatan, Kemenkes telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan, serta memantau penyakit yang muncul akibat bencana ini.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi besar pada Minggu, 3 November 2024, pukul 23.57 WITA. Dua kecamatan mengalami dampak signifikan akibat bencana gunung meletus tersebut, yakni Kecamatan Wulanggitang (enam desa) dan Kecamatan Ilebura (dua desa).
Hingga 5 November 2024, sebanyak sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 138 mengalami luka-luka dengan rincian 31 luka berat dan 107 luka ringan.
Sebanyak 4.436 Jiwa harus mengungsi yang tersebar di 24 lokasi pengungsian serta 10.295 jiwa terdampak yang berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura.
Sepuluh fasilitas pelayanan kesehatan turut terdampak, yakni Puskesmas Boru dan delapan unit kesehatan di desa wilayah kerja Puskesmas Boru, serta Unit Puskesmas Ilebura, yaitu Polindes Dulipali.
“Untuk saat ini pelayanan Kesehatan di Puskesmas Boru dan delapan unit kesehatan lainnya ditutup,” kata Sumarjaya. (spy)