Link, Banjarbaru – Kuota haji regular Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025 dipastikan normal atau 3.818 jemaah. Sedangkan untuk kuota petugas haji kloter dan non kloter terjadi pengurangan.
Demikian dijelaskan Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr, H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd saat membuka secara resmi kegiatan Seleksi Petugas Haji (PHD) Tahun 1446 H / 2025 M yang di selenggarakan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Kalsel di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin. Kamis (23/1/2025).
“Untuk petugas PPIH hampir lima puluh persen dari petugas jika tahun lalu 4.200 tahun ini menjadi 2.210 sehingga dalam satu kloter hanya 3 petugas haji kloter terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah dan satu tenaga kesehatan dokter atau perawat,” katanya.
Pengurangan kuota petugas haji ini merupakan kebijakan Arab Saudi dengan alasan langkah tersebut diambil untuk memperkuat rasio pendampingan guna menciptakan layanan yang lebih efektif dan tidak menyebabkan kepadatan di lokasi-lokasi haji.
Sedangkan untuk Kuota Haji Reguler Provinsi Kalimantan Selatan tambahnya, berjumlah 3.818 jumlah ini merupakan kuota normal sebagaimana tahun sebelumnya.
“Rencana Perjalanan Haji secara Nasional dimulai dari tanggal 2 Mei 2025 untuk penerbangan kloter pertama,” katanya.
Kemudian terkait biaya perjalanan ibadah haji Tambrin mengungkapkan Rerata biaya Haji Rp 55,431.750,- atau 62% dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat kemudian untuk biaya per embarkasi dan Biaya Pelunasan PHD menunggu Keppres.
Selanjutnya terkait seleksi PHD diterangkannya, kegiatan seleksi tersebut dilaksanakan dalam rangka menyiapkan petugas haji daerah yang amanah, adil, profesional dan memiliki integritas.
“Seleksi PHD yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Kalsel untuk mendapatkan PHD yang akan membantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kloter dalam memberikan pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan kepada jemaah haji,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 49 orang peserta yang selanjutnya dari hasil seleksi akan menghasilkan 33 peserta yang lulus sebagai PHD dengan rincian 11 petugas layanan umum, 11 petugas layanan kesehatan dan 11 petugas pembimbing ibadah. (spy)
