Jumat, April 18, 2025
BerandaHeadlineLima Tokoh Lintas Agama Deklarasi Damai Bagi Umat Beragama

Lima Tokoh Lintas Agama Deklarasi Damai Bagi Umat Beragama

Link, Banjarbaru –  Sejumlah tokoh agama perwakilan dari Islam, Kristen, khatolik, Hindu dan Buddha berikrar deklarasi damai bagi Umat Beragama di Provinsi Kalimantan Selatan. Deklarasi disampaikan saat Silaturrahmi Tokoh Kerukunan Dalam Rangka Penguatan Moderasi Beragama di Asrama Haji Embarkasi Banjarbaru.

Lima perwakilan tokoh agama tersebut adalah Prof.Dr.H.Ridhahani Fidzi, M.Pd tokoh agama Islam, Pdt. Kornelius Sukaryanto, S.Th Tokoh agama Kristen, RP Ambrosius Labaruing MSF Tokoh agama Khatolik, Pandita Agni Surya kumari Anandadevi Tokoh Agama Hindu dan Zulkifli Teja., S.E Tokoh Agama Buddha.

Deklarasi damai  yang dilakukan sebagai wujud Moderasi beragama di kalangan masyarakat terutama masyarakat Kalimantan Selatan sebagai sebuah bentuk pengharapan dari seluruh kalangan Masyarakat agar keadaan tetap kondusif dan damai di tengah perbedaan cara pandang masyarakat.

Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel Dr,H.Muhammad Tambrin,M.MPd mengatakan Provinsi Kalsel adalah pintu gerbang Ibu Kota Nusantara atau yang lebih di kenal dengan gerbang Babussalam. Dimana Kalsel pintu menuju keselamatan” atau “jalan menuju keselamatan”.

“Dari sini sudah sepatutnya dan sewajarnya Provinsi Kalimantan Selatan menjadi contoh bagi Provinsi lain terutama dalam hal keharmonisan masyarakat didalamnya. Semoga dengan Kalsel Babussalam membawa kedamaian, keselamatan, keharmonisan umat, dan kesejahteraan  warga Banua,” tutur Tambrin dikegiatan yang mengusung tema Merawat Keberagaman Untuk Kalsel Babussalam Aman, Damai dan Bermartabat”, Kamis 28 Desember 2023.

BACA JUGA :  Nilai Ekspor Barang Kalsel Capai US$841,15 Juta di Februari 2025

Pdt. Kornelius Sukaryanto, S.Th mengatakan dirinya mewakili umat Kristen di Kalsel sangat mendukung adanya deklarasi damai bagi umat. Menurutnya ikrar damai bukan sekadar peristiwa monumental tanpa makna.

“Tetapi memiliki nilai yang sakral karena diikrarkan oleh tokoh agama atau imam dan di dengar oleh pemuka2 agama yang lainnya. Sehingga memberikan dampak yang sangat baik bagi keberlangsungan hidup yang harmonis ditengah perbedaan yang ada,” katanya.

Tampak hadir perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan, DPRD, Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Korem 101/Antasari, Pangkalan Angkatan Laut Banjarmasin, Pangkalan Angkatan Udara Syamsudinnor, Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan, Kepala BIN  Daerah Kalimantan Selatan, Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, Para Pejabat Struktural dan Fungsional di Lingkup Kemenag Kalsel, Para Tokoh Agama dari MUI, PGI, Keuskupan, PHDI, WALUBI dan MATTAKIN, PWNU kalsel, PW Muhammadiyah, PW Muslimat NU, Fatayat NU, PW Aisyiyah Kalsel, PWA Nasyiatul Aisyiyah Kalsel, PW GP Anshor, Pimpinan Pondok Pesantren, FKUB Provinsi dan FKUB Kabupaten/Kota, MUI, PCNU, PC Muhammadiyah Kabupaten/Kota, Para ketua dan Pengurus Majelis Agama, Sinode, Pokja lintas Agama, Ikatan Penyuluh Agama dan ikatan cendekia semua agama, Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER