16.5 C
New York
Selasa, Oktober 22, 2024

Buy now

spot_img

Melalui Kalimat, Kebenaran Tersampaikan

Bismillahirrahmanirrahim
Kalimat itu memiliki makna. Makna itu memiliki arti dan arti itu rasa. Melalui kalimat kebenaran tersampaikan.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Alaikum Amfusakum (jagalah dirimu) masih menjadi materi yang tersaji dalam kajian khazanah keilmuan Ngaji Dialog di Beranda Lestari bersama Birokrat Spiritualis DR Mada Taruna***. Kajian apa itu kalimat pun terpapar dengan lugas.

Dari dahsyatnya, kalimat kalimat bisa mengubah teman, lingkungan sekitar bahkan seluruh dunia sebagaimana para anbiya menyampaikan kalimat-kalimat kebenaran.

Melalui kalimat-kalimat dialog, para nabi telah menyampaikan kebenaran dan menghilangkan kebatilan yang bisa dilogikan. Semua itu terekam jelas dalam Kitab Suci Al Qur’an.

Salah satunya terekam jelas dalam Surat asy-Syu’ara  ayat 23 sampai 29 yang memaparkan dialog antara Nabi Musa dengan Firaun tentang Tuhan.

Fir‘aun berkata, “Siapa Tuhan semesta alam itu?”
Dia (Musa) menjawab, “Tuhan (pencipta dan pemelihara) langit, bumi, dan segala yang ada di antaranya jika kamu orang-orang yang yakin.”
Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Tidakkah kamu mendengar (apa yang dikatakannya)?”
Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sesungguhnya rasulmu yang diutus kepadamu benar-benar gila.”
Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat serta segala yang ada di antaranya jika kamu mengerti.”

Melalui kalimat-kalimat kebenaran, Nabi Musa telah membuktikan adanya tuhan esa sebagai penguasa tunggal atas segala sesuatu, yang dijadikan sebagai tempat kembali segala makhluk pada masa Mesir kuno.

Baca juga  Karena Hidup Adalah Pemberian Allah SWT

Di era sekarang dahsyatnya kalimat kita contohkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang suami setelah bekerja seharian saatnya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah sang suami pun mengungkapkan jika setelah seharian bekerja tidak ada hasil yang bisa dibawa pulang. Jika kalimat yang disampaikan sang istri cenderung bernada tidak bisa menerima keadaan sang suami, kalimat-kalimat itu akan menjadikan kesumpekan.

Sebaliknya, kalimat-kalimat bernada keteguhan dan keyakinan akan kebenaran, pastilah kesejukan yang akan tersaji.

Dari analog kehiudpan suami istri diatas, maka kalimat itu punya makna, makna itu punya rasa. Jadi hidup itu rasa dan rasa itu universal.

***Demikian tulisan tentang kalimat ini yang bisa saya sajikan pada edisi kali ini. Namun yang pasti rasanya terasa sangat tidak elok jika saya tidak mengenalkan siapa DR Mada Taruna yang telah meluangkan waktu dan tempatnya untuk kebaikan.

DR Mada Taruna adalah seorang birokrat yang begitu bersangatan mengabdikan dirinya untuk membangun negeri, utamanya di Kabupaten Banjar yang notabene dirinya sebagai salah satu pejabat di negeri yang dikenal dengan religinya ini.
Abang Mada—demikian saya biasa menyapanya—merupakan satu-satunya birokrat penerima mandat program membangun negeri dari ratusan ulama dengan ribuan pengikutnya yang ada di Kabupaten Banjar.
Demikian sekilas tentang Abang Mada yang bisa saya sampaikan.

AFWAN
WASSALAM

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU