Bismillahirrahmanirrahim
Hati adalah adalah penentu arah bagi realitas kehidupan (kompas batin). Pada dasarnya hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang, dan di sepanjang perjalanan itu akan bertemu banyak kata, banyak peristiwa, banyak kejadian yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.
Safariyansyah, Budayawan Spiritualis
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan
Ngaji dialog di Beranda Lestari yang dipandu DR Mada Teruna di Bulan Ramadhan 1446 H kali ini begitu terasa begitu sejuk. Mengalir dengan nyamannya terlebih sesekali DR Mada mengawalinya dengan persembahan puisi. Kali ini seijin DR Mada Teruna saya mengawali nukilan narasi ngaji dialog dengan seuntai puisi yang begitu indah.
===========================================
BENTENG RETAK DI MEDAN BATIN”
Realitas…..
Hanyalah bayang-bayang samar te jerman kasar dari isi hati
Apa yang kau tatap di luar, adalah gema sunyi dari guha jiwa mu sendiri
Hati bening, seperti kaca yang tak memihak
Menangkap cahaya langit memecahkannya jadi kilau mutiara
Setiap langkah terasa ringan sebab terang membakar keraguan.
Tapi… hati yang gelap ialah samur tanpa dasar
Di mana racun bukan datang dari luar melainkan lahir dari retak-retak terdalam
la tak perlu musuh karena telah menjadi medan perang bagi dirinya sendiri
Lihatlah……
Cahaya tak pernah berkompromi dengan bayang
gelap tak pernah menawar damai
keduanya bertarung di altar batın
Dan…. dunia hanyalah teriakan sunyi dari pertarungan itu
Sebab langit tak pernah runtuh karena awan
Melainkan karena jiwa mu yang pecah
Bukan dunia yang bengkok, Tapi Cermin hatimu yang retak
Jadi….
Jika realitas terasa pahit tanyakan pada hatimu,
Apakah la memeluk cahaya atau memberi makan racun?
===============================================
Hati adalah adalah penentu arah bagi realitas kehidupan (kompas batin). Tafsiran itu tidak datang dari luar dirimu melainkan dari dalam hatimu sendiri. Jika penuh dengan keburukan, maka segala sesuatu yang datang kepada mu akan terasa menyakitkan
Jika hati mu penuh dengan kecurigaan, maka semua orang akan terlihat seperti musuh. Jika penuh dengan kemarahan, maka dunia akan terasa seperti medan perang.
Tapi jika hati mu dipenuhi dengan cahaya, maka bahkan di dalam kesulitan pun kau bisa melihat harapan. Bankan dalam hinaan kau dapat menemukan pelajaran, bahkan dalam kekalahan kau bisa temukan kebijaksanaan.
Dunia ini adalah jeritin dari hatimu sendiri. Apa yang kau lihat diluar diri mu sebenarnya adalah refleksi dari apa yang ada di dalam diri mu. Jadi Pertanyaannya sekarang adalah: Hati mu itu dipenuhi oleh apa?
Terekam dalam Kitab Suci Alqur’an disebutkan:
“Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”.
Dalam kalam Illah ini mengingatkan bahwa harta dan keturunan bukan jaminan keselamatan (di akhirat). Satu-satunya yang bernilaa di sisi Allah adalah hati yang bersih qalbun salim . Yaitu yang penuh ketakwaan, bebas dar! kesyirikan, kebencian dan penyakit hati lainnya.
Dan ayat ini juga juga selaras dengan (konsep) bahwa hati sebagai kompas batın, karena hanya yang suci yang bisa mengarahkan seseorang menuju keselamatan sejati. Hanya yang murni yang akan menyelamatkan seseorang
Qalbun salim adalah hati yang ikhlas tulus penuh keimanan, dan selalu condong pada kebaikan, inilah yang menjadi kompas batin, membimbing seseorang menuju jalan lurus dan membentuk realitas hidup yang penuh makna. Jadi, memperbaiki hidup dimulai dari memperbaiki hati
AFWAN
WASSALAM