Link, Jakarta – Bangsa Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Aceh, saat ini memperingati 20 tahun tragedi tsunami pada 26 Desember 2004. Dalam peristiwa kelam tsunami Aceh itu, menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara, termasuk Indonesia.
Pasca tragedi yang telah membuat trauma jutaaan jiwa ini, perubahan signifikan terjadi di Aceh. Khususnya, dalam mempersiapkan diri menghadapi potensi tsunami di masa depan.
Peringatan 20 tragedi tsunami Aceh saat ini, menjadi bagian penting memperkuat sistem mitigasi bencana. Salah satu tantangan besar adalah, memastikan kesiapsiagaan yang efektif bagi masyarakat di sepanjang pesisir Aceh.
Sekarang, Aceh memiliki teknologi canggih bernamakan Ina-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Ina-TEWS merupakan sistem peringatan dini tsunami yang canggih dan komprehensif.
Ina-TEWS dapat memberikan peringatan dini tsunami dalam waktu lima menit setelah terjadinya gempa bumi. Sebanyak 10 unit Ina-TEWS telah dipasang di wilayah pesisir Aceh.
Meski ada kemajuan dalam sistem peringatan tsunami, tantangan besar masih ada dalam memastikan efektivitasnya. Salah satu tantangan utama adalah memastikan informasi peringatan sampai kepada seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Suara Sirine Awali Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh
Suara sirene mengawali peringatan 20 tahun tsunami Aceh, Kamis (26/12/2024). Sirene ini dijadwalkan berbunyi serentak di seluruh wilayah Aceh pukul 08.00 WIB.
Dibunyikannya sirine ini, sebagai bentuk penghormatan dan refleksi mengenang para korban pada 2004 silam. Sirene meraung selama tiga menit, dan masyarakat diimbau untuk menghentikan segala aktivitas, tetap tenang, serta mengheningkan cipta.
Pusat peringatan tsunami Aceh tahun ini, diketahui, dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Selain itu, sirene akan dibunyikan di beberapa lokasi strategis, seperti Kantor Gubernur Aceh, Blang Oi.
“Di seluruh wilayah akan dibunyikan sirene, dibantu dengan kendaraan patroli,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes M. Iqbal Alqudusy, Kamis (26/12/2024). Iqbal menjelaskan, selain sirene, aktivitas lalu lintas juga akan dihentikan selama tiga menit di seluruh wilayah Aceh.
Rangkuman Sejarah Peristiwa Tsunami Aceh 2004
20 tahun lalu, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera. Gempa tersebut, memiliki kekuatan 9,1 skala Richter.
Imbas gempa besar tersebut, menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia. Tsunami di Indonesia disebut menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara tewas akibat tsunami ini. Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas.
Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang. Salah satu tanda peringatan tsunami adalah surutnya air laut di sepanjang pantai.
Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut. Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.
Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand. Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.
sumber : rri.co.id