Link, Banjarbaru – Perayaan Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-74 sekaligus Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV di Kalsel akan menjadi ajang untuk lebih memperkenalkan Geopark Meratus. Utamanya melalui event Geopark Meratus Great Culture Carnival dengan tema “Ungkapkan Dengan Sasirangan”.
“Tujuannya mengenalkan dan menggaungkan kain sasirangan secara lebih luas di level nasional dan internasional dengan puncaknya melalui pemecahan REKOR MURI dengan pembentangan kain sasirangan sepanjang 5.700 km,” Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, di Banjarbaru, Jumat (21/6/2024)..
Lebih jauh Hanifah Dwi Nirwana yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel ini mengatakan, event Geopark Meratus Great Culture Carnival akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
“REKOR MURI ini diinisasi oleh Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel, Raudhatul Jannah (Acil Odah). Ditambah lagi berbagai kegiatan lainnya, seperti pertunjukan seni dan budaya, wisata kuliner khas Kalsel, Pameran Kerajinan dan Industri Kreatif, Fashion Show, Edu Talk dan berbagai perlombaan,” paparnya.
Dari event Geopark Meratus Great Culture Carnival itu akan mengundang tamu internasional, mulai dari jejaring Geopark UNESCO hingga 10 Badan Pengelola Geopark di Indonesia yang sudah terdaftar di UNESCO Global Geopark (UGG) dan mereka akan membuka stan untuk berbagi informasi tentang pengembangan dan pengelolaan Geopark di Indonesia.
“Hal ini juga sesuai arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor (Paman Birin) agar pelaksanaan Meratus Geopark Great Culture Carnival bisa berjalan sukses sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat lokal dan global tentang warisan geologi, keanekaragaman hayati dan budaya pada Geopark Meratus sekaligus sebagai pengembangan pariwisata berkelanjutan,” kata Hanifah.
Hanifah mengungkapkan, event ini sebagai sarana promosi budaya dan ekonomi masyarakat lokal dan terhadap semua upaya yang telah dibangun di level tapak, khususnya masyarakat lokal dan seluruh pemangku kepentingan sebagai wujud kesertaan tanpa kecuali, membangun rasa bangga terhadap budaya, kesadaran untuk menjaga lingkungan dan alam.
“Mudah-mudahan melalui event ini nantinya masyarakat dan pengunjung akan dapat menikmati pengalaman unik, perjalanan nyata dari masa lampau melalui ruang dan waktu membangun kembali kebanggaan nilai-nilai luhur dan tradisi untuk membangun kembali kecintaan pada ibu pertiwi untuk masa depan yang lebih baik,” tutur Hanifah. (wahyu)