Link, Banjarbaru-Pembangunan Tugu 0 KM, yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru terkesan terburu-buru.
Pembangunan Tugu 0 Km Kota Banjarbaru dinilai terburu-buru. Apalagi menurut Nurkhalis Ansyari, Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru proyek tersebut membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 Kota Banjarbaru.
“Sebelum disahkan program pembangunan tersebut. Dalam pembahasan, mengalami perdebatan antara Pemko dan DPRD Kota Banjarbaru. Saat itu kami banyak memberikan saran, apakah pembangunan tersebut masuk dalam program yang urgent,” ungkapnya, Selasa (11/7/2023).
Ia pun mengatakan, bahwa saat ini di Kota Banjarbaru masih banyak yang lebih urgent. Seperti, mitigasi banjir, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Puskesmas pun saat ini masih kurang bahkan tidak ada.
“Sebenarnya kami kalau ada pembangunan selalu mendukung saja, namun tetap dalam kajian dan pengawasan,” tambahnya.
Nurkhalis menjelaskan, bahwa saat pembahasan, DPRD menyarankan untuk menggunakan dana Provinsi atau menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Karena melihat, Banjarbaru saat ini menjadi Ibukota Provinsi sehingga ada kebanggaan jika yang membangun itu Provinsi atau bahkan pusat.
“Sebenarnya lebih bagus ya menggunakan dana Provinsi atau Pusat, karena kan saat ini Banjarbaru jadi Ibukota Provinsi. Mungkin karena ingin cepat jadi menggunakan ABPD,” jelasnya.
Terkait penamaan, pihaknya menyampaikan bahwa harus ada melibatkan dari kalangan tokoh Masyarakat. Sehingga, sejarah dan ikonik nya mereka bisa dapat dari apa yang mereka bangun.
“Kami tidak tahu apakah penamaan sudah melibatkan para sejarawan, atau belum,” pungkasnya.
Diketahui saat ini pembangunan Tugu 0 KM sudah berjalan, dengan lokasi pembangunan di parkiran eks Pasar Bauntung. Dengan Pagu anggaran sebesar Rp. 2.154.930.000,00, yang tertuang pada LPSe Kota Banjarbaru dengan HPS Rp. 2.154.369.000,00. Sedangkan untuk nilai kontrak pengerjaan sebesar Rp. 1.752.074.711,06.
Namun sayang, Eka Yuliesda Kepala Dinas PUPR saat ingin dikonfirmasi mengatakan jika ingin wawancara langsung saja ke Kepala Bidang.
“Langsung ke Kepala Bidang Cipta Karya saja ya, saya sedang ada rapat,” ujar Eka saat dihubungi melalui WhatsApp, beberapa waktu lalu.
Setelahnya, Kepala Bidang Cipta Karya pun tidak ada respon sampai saat ini saat dihubungi melalui WhatsApp. (wahyu/BBAM)