Bismillahirrahmanirrahim
Waktu terus berlalu, detik, jam, hari pun silih berganti. Dan kini kita sudah berada di penghujung tahun. Merenungi dan mengevaluasi diri menjadi perihal yang wajib dilakukan bagi sebagian orang.
Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan
Waktu terus berlalu, detik, jam, hari pun silih berganti. Dan kini kita sudah berada di penghujung tahun. Merenungi dan mengevaluasi diri menjadi perihal yang wajib dilakukan bagi sebagian orang. Sejauh mana sepak terjang yang telah dilakukan selama ini? Sudahkah kita bisa memanfaatkan modal yang telah diberikan Allah dalam mengarungi alam dunia ini dengan benar?
Tentu saja pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh masing-masing individu. Dan tentu saja selain diri masing-masing ada dua malaikat yang senantiasa mencatatkan secara detail apa yang telah kita perbuat yang kelak kita pertanggungjawabkan di pengadilan milik Yang Maha Agung.
Dalam mengarungi kehidupan sosial, tentu tidak terlepas dari persoalan-persoalan sosial. Hal wajar mengingat manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri. Idealnya manusia dihendaki sebagai mahluk yang saling berbuat baik dengan panduan Kitab Suci Alquran. Realitanya?
Terlalu banyak orang yang selalu mengoreksi orang lain, sehingga tidak punya waktu untuk mengoreksi dan mengevaluasi diri sendiri (naudzubillah). Melihat kesalahan terkecil pada orang lain nampak jelas. Sedangkan melihat kesalahan besar yang ada pada diri tak pernah melihatnya.
Kalau dengan diri sendiri saja tidak mau mengoreksi kesalahan, maka yang sebenarnya terjadi tidak lain telah mensenggarakan diri sendiri.
Di sisi lain, konsep terindah dalam mengarungi kehidupan di dunia ini sudah sangat terang benderang terkandung di dalam Alquran. Yakni mendorong kita agar berlomba beramal sholeh, berlomba-lomba membekali diri menuju kepada Allah. Alquran juga memberi konsep bahwa apabila kau melakukan sesuatu sesuai dengan Ketentuan-ku (Allah) sebenamya kamu sedang memperbaiki diri mu Sendiri. Maka janganlah kau kıkır untuk memperoleh kesejahteraan bagi diri mu sendiri.
Ingatlah, semua yang ada hanya pinjaman. Mengherankan masih banyak orang yang tidak bisa memuji Allah SWT. Allah lah satu-satunya ilah yang tunggal yang wajib untuk disembah oleh seluruh alam, tunggal dalam uluhiyah-Nya. Dia lah Allah yang hidupnya kekal dan tidak pernah mati selamanya, yang mengendalikan segala yang ada. Dengan demikian semua yang ada di dunia ini sangat membutuhkan-Nya, sedangkan Dia sama sekali tidak membutuhkan mereka, tidak akan tegak semua itu tanpa perintah-Nya. Seluruh makhluk ini adalah ciptaan-Nya, dan Dia lah yang mengatur seluruhnya.
Waktu terus berjalan, sementara manusia suatu saat akan berhenti ketika hembusan nafas terpisah dengan raga. Waktu terus berjalan, sudahkan kita melaksanakan apa yang dikehendaki Sang Pencipta? Mumpung belum terlambat, mari mengevaluasi diri untuk menjalni sisa nafas kehidupan yang telah diberikan.
AFWAN,
WASSALAM