Link, Banjarbaru – Peristiwa dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di wilayah hukum Kota Banjarbaru kembali mencuat. Kali ini melibatkan seorang anak di bawah umur dengan terduga S yang disebut-sebut seorang pengusaha batu bara.
Dalam prosesnya, dilansir KBK Kamis (30/1/2025).News adanya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak diakui Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, AKP Haris Wicaksono di ruang kerjanya kepada beberapa anggota LSM dan awak media.
“Peristiwa itu ada dan dikuatkan dengan hasil visum yang dipegang oleh pihak keluarga korban. Kami 2 kali mengirimkan undangan kepada S, namun yang bersangkutan tidak memenuhi undangan. Alasan terduga pelaku ia sedang di luar daerah,” jelasnya.
Untuk proses hukum, beber Haris, pihaknya telah jalankan sesuai prosedur, tetapi pihaknya terkendala, karena korban dan keluarganya telah mencabut atau menarik laporan mereka. Selain itu korban dan pihak keluarga tidak bersedia untuk melanjutkan proses hukum dengan berbagai alasan.
Haris juga mengakui setelah melakukan proses penyelidikan, akhirnya prosesnya dihentikan, karena korban dan pihak keluarga tidak bersedia bersaksi dan meminta proses hukum dihentikan.
“Proses penyidikannya kami kami hentikan, karena korban tidak bersedia kasusnya dilanjutkan dan mereka juga tidak bersedia bersaksi. Kami undang korban dan keluarganya juga tidak bersedia hadir,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Robert Hendra Sulu selaku kuasa hukum dari keluarga korban pelecehan seksual anak di bawah umur. Ia mengakui, bahwa proses hukum di Polres Banjarbaru memang sudah berjalan sesuai prosedur.
Robert juga membenarkan, bahwa keluarga korban telah mencabut laporan atau pengaduannya dari Polres Banjarbaru. Sedangkan adanya perdamaian itu di luar dari Polres Banjarbaru.
“Memang betul laporan ke Polres Banjarbaru telah dicabut oleh keluarga korban,” ungkap Robert Hendra Sulu.
Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Banjarbaru maupun kuasa hukum keluarga korban menyebutkan, bahwa korban bersama anggota keluarganya telah pindah ke daerah lain dan si anak sudah tenang serta bisa kembali bersekolah. (spy)