Bismillahirrahmanirrahim
Sebagaimana Alqur’an telah menuntun kita melakukan perbuatan baik. Sampai kemudian kita seakan akan tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik, karena orang yang berbuat baik kepada siapa pun berarti hanya untuk dirinya sendirI.
Safariyansyah, Budayawan Spiritualis
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan
Alhamdulillah, berkesempatan menghadiri kajian malam di Beranda Lestari tepatnya kediaman seorang Birokrat Spiritualis DR Mada Taruna, semua hal baik tersaji. Sebagaimana pekan kemarin, pada kesempatan ini saya kembali menyajikan lanjutan bahasan makna “Baik”.
Hidup kita ini sama sekali tidak ada nilainya, tidak ada baiknya, tidak ada artinya tidak ada manfaatnya di hadapan Allah SWT kecuali tiga golongan.
Pertama, golongan orang-orang yang selalu aktif dalam mengajurkan daripada kebaikan. Diantaranya ber infaq/bersedekah.
Kedua, golong yang selalu membangun kebaikan (menurut Allah swt) dan yang ketiga, kita harus hidup dengan saling hormat menghormati.
Intinya manusia global ini harus harmoni, rukun, saling mendukung. Ini semua adalah perintah Allah Swt.
Dalam kaitan tentang ayat bahwa berbuat baik atau buruk adalah untuk dirimu sendiri ada diantaranya Surat Al Bakaroh ayat 272
Dan apa saja yang baik yang kamu nafkahkan (di Jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Apapun harta yang kamu infakkan (keluarkan) maka kebaikannya kembali untuk dirimu sendiri. Selama kamu berusaha keras dan melakukannya secara ikhlas untuk mendapatkan keridhoan-Nya. Dan janganlah kami berinfak (mengeluarkan) harta melainkan karena mencari Ridho Allah. Apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi balasan secara penuh, bankan akan dilipat gandakan balasannya dan kamu tidak akan dizholimi atau dirugikan (bahkan) diuntung kan.
Seperti dinyatakan pada Surah An nahl ayat 96. Harta yang ada pada seseorang akan habis dan punah, sedangkan yang disedekahkan untuk mencari keridhoan Allah akan kekal. Ganjaranya/pahalanya hingga hari kiamat.
Lawan baik tentu saja perbuatan buruk. Berkenaan dengan perbuatan buruk jelas resikonya sangat besar. Sebagaimana yang disebutkan dalan QS An Nisa 108.
Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi tidak dapat bersembunyi dari Allah. Dia bersama (mengawasi) mereka ketika pada malam hari mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan.
AFWAN
WASSALAM