Link, Banjarmasin – Dalam semangat memperingati Hari Kartini ke-147, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin melalui Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, H. Muhammad Syarifuddin, mengajak seluruh perempuan di Banua untuk mengambil peran lebih besar dalam memerangi stunting di daerah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur H. Muhidin dalam sambutan tertulis dalam acara peringatan Hari Kartini Ke-147 sekaligus Halal Bihalal Bersama Organisasi Wanita yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin Senin (21/4) pagi.
Mengusung tema “Lawan Stunting dengan Pengetahuan dan Kepedulian”, peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran strategis perempuan, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam memastikan tumbuh kembang anak yang sehat dan berkualitas.
Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur menyampaikan bahwa perjuangan Kartini bukan sekadar catatan sejarah, tapi semangat abadi yang relevan dengan tantangan zaman.
“Habis gelap, terbitlah terang,” kutipan legendaris Kartini, menurutnya kini menemukan makna baru dalam konteks perjuangan melawan stunting—sebuah persoalan serius yang menyangkut masa depan generasi bangsa.
“Perempuan adalah tiang keluarga, penjaga kehidupan, sekaligus pendidik generasi penerus. Ketika perempuan dibekali pengetahuan dan kepedulian, maka ia mampu menjadi agen perubahan dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari stunting,” ujar Pj. Sekda membacakan sambutan Gubernur.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para perempuan Banua yang selama ini aktif dalam edukasi gizi, pola asuh anak, hingga inisiatif lokal dalam pemberdayaan keluarga. Menurutnya, pengetahuan dasar tentang kesehatan ibu dan anak, makanan bergizi, serta sanitasi yang baik adalah kunci dalam memutus rantai stunting.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, lanjutnya, terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting. Namun ia menegaskan, peran perempuan tetap menjadi kunci utama keberhasilan upaya ini.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh kekuatan kolektif. Dan perempuan—dengan seluruh perannya—adalah salah satu pilar terpenting dalam gerakan ini,” tegasnya.
Diakhir sambutan, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para pemimpin daerah dan pemangku kebijakan, untuk memberikan ruang lebih luas bagi perempuan—mulai dari pendidikan, pemberdayaan, hingga keterlibatan aktif dalam upaya pencegahan stunting di tingkat keluarga dan komunitas.
“Selamat Hari Kartini ke-147. Teruslah menjadi cahaya bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan anak-anak kita. Mari kita lawan stunting dengan pengetahuan dan kepedulian,” tutupnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) Provinsi Kalimantan Selatan Sri Mawarni, S.Sos., M.Si. mengatakan tujuan acara tersebut adalah untuk meneladani semangat RA Kartini dalam konteks sekarang ini.
“Rangkaian acara ini terdiri dari, gerakan pelajar peduli stunting yang melibatkan siswi SMA Sederajat yang ada di sekitar Banjarmasin, Bazar UMKM Perempuan Binaan PKK Kalsel, hingga pemberian penghargaan kepada tokoh perempuan yang ada di Kalsel yang telah menjadi inspirasi kita semua,” ucapnya.
Pada acara tersebut juga diserahkan paket bantuan kepada para penerima penghargaan dari Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel Hj. Fathul Jannah Muhidin. Sebelum sambutan, rangkaian acara dibuka dengan pembacaan Qori Perempuan Hj. Siratun Manshorah, S.Pd.I. sambutan-sambutan, dan tausiyah serta doa yang dipimpin Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Kalimantan Selatan Muhammad Tambrin.
Tampak hadir jajaran Forkopimda Kalsel, yakni Kepolda Kalsel Irjen Pol. Rosyanto Yudha Hermawan bersama istri, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus bersama istri, Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol. Wisnu Andaya bersama Istri, Danlanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Suparjo dan istri, Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan dan istri, perwakilan Kerjati Kalsel, Pimpinan SKPD Kalsel, Organisasi Kewanitaan, dan PKK se Kalimantan Selatan. (tri)