Link, Jakarta – Pihak Persib angkat bicara soal hukuman yang diberikan Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Ini dampak dari kericuhan yang terjadi pasca laga melawan Persija di pekan ke-6 lalu.
Berdasarkan Surat Keputusan Komdis PSSI bernomor 027/L1/SK/KD-PSSI/X/2024, Panpel klub Maung Bandung ini dinilai melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak, pelemparan air mineral dalam botol dan plastik ke arah steward di pinggir lapangan.
Lalu seusai laga, penonton masuk ke lapangan dan menyerang stewards hingga banyak korban luka-luka. Akibat kejadian di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (23/9) lalu, Komdis PSSI memberikan sanksi berupa pengosongan stadion untuk dua laga kandang terdekat (kontra Persebaya dan Semen Padang).
Setelah itu, tiga partai kandang berikutnya (melawan Borneo FC, Malut United dan Persita), tribun Utara dan Selatan harus dikosongkan. Sanksi tersebut dijatuhkan Komdis PSSI merujuk kepada Pasal 69 ayat 2 jo Pasal 7 jo Pasal 70 ayat 1, ayat 2 dan lampiran 1 nomor 5 jo Pasal 141 jo Pasal 129 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
Andang Ruhiat selaku Vice President Operation PT Persib Bandung Bermartabat, mengakui soal adanya pelanggaran yang dilakukan. Hukuman yang diberikan pun dihormati oleh pihak manajemen Maung Bandung.
“Kami menerima surat dari Komdis PSSI yang memberi sanksi larangan menyelenggarakan dua pertandingan kandang dengan penonton dan penutupan tribun utara dan selatan untuk tiga pertandingan berturut-turut, serta denda sebesar Rp.295.000.000. Tentunya kami memahami memang harus ada sanksi atas pelanggaran peraturan yang jelas-jelas terjadi di pertandingan lawan Persija tersebut,” kata Andang Ruhiat, Jumat (4/10).
