Link, Banjarbaru – Di tengah fenomena El Nino yang melanda Indonesia, tentunya berdampak pada lahan-lahan pertanian. Namun, di tengah musim panas melanda di Kota Banjarbaru masih berkesempatan memanen padi lokal. Walaupun, hasil panen padi tidak sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Panen raya ini, berada di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, yang merupakan lahan dari beberapa Kelompok Tani (Poktan). Salah satunya adalah Poktan Karya Bakti, Yansah salah satu masyarakat yang tergabung dalam poktan tersebut mengatakan. Bahwa, pihaknya bisa memanen padi tersebut tidak disangka-sangka.
“Sebenarnya tidak disangka-sangka bisa sampai panen, karena memang tidak ada teknis khusus untuk merawat sawah kami ini,” ujar Yansah, yang juga menjabat ketua RT setempat.
Ia hanya menjelaskan, bahwa di sawah tersebut terdapat gulma kayu apu, yang mereka anggap sebagai hama. Namun, itulah sebab dari mereka bisa memanen padi di sawah mereka.
“Secara tidak langsung gulma yang kami anggap hama, bisa menyelamatkan sawah kami. Karena gulma ini ternyata bisa melembabkan tanah,’ jelasnya.
Tahun ini pihaknya hanya bisa memanen 10 hingga 15 hektar saja, dari lahan 115 hektar. Berbeda dengan 2022, yang hampir 70 persen lahan bisa di panen, di 2023 ini hanya 30 persen.
Sementara itu, HM Aditya Mufti Arifin Walikota Banjarbaru yang ikut dalam panen raya ini sangat bersyukur di musim panas seperti ini Banjarbaru masih bisa memanen padi
“Alhamdulillah, lahan padi yang ada ini bisa dipanen, jadi mudah-mudahan suplai untuk masyarakat ini bisa terpenuhi,” ujar Aditya.
Ia pun menerangkan, dengan adanya panen raya pada hari ini, termasuk juga di daerah lain dan tentunya juga dapat menjaga inflasi sehingga ketersediaan bahan pangan ini sangat dibutuhkan.
“Pada hari ini untuk keseluruhan yang dipanen seluas 72 hektar, dan 1 hektarnya bisa mencapai kurang lebih 5 ton,” tambahnya. (wahyu/BBAM)