Link, Jakarta – Untuk kali pertama Pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subiyanto melalui menggelar Kementerian Dalam negeri menggelar Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024. Dihadiri Presiden Prabowo, rakernasi digelar di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap tujuan diselenggarakannya Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024. Ia mengatakan acara ini untuk mengharmonisasikan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto selama 5 tahun ke depan.
“Hal ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mengharmonisasikan pemerintah daerah dan Forkopimda serta instansi vertikal di daerah guna mendukung program prioritas serta arah kebijakan Bapak Presiden 5 tahun ke depan,” kata Tito dalam sambutannya, Kamis (7/11/2024).
Tito lalu menyebut kegiatan acara Rakornas 2024 ini dihadiri 5.360 orang dari berbagai instansi. Mulai dari kepala daerah hingga jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Senada itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan Presiden Prabowo Subianto meminta kepada seluruh kepala daerah, untuk melakukan penghematan anggaran.
“Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran, untuk melakukan penghematan, untuk melakukan efisiensi, agar tidak ada biaya yang dihambur-hamburkan,” kata Bima Arya usai menghadiri acara tersebut.
Menurut Bima Arya, ada laporan bahwa potensi negara yang luar biasa banyak hilang karena pemerintahan tidak efisien dan efektif. Banyak hal-hal yang seharusnya bisa diselamatkan dan bisa dihemat.
Presiden, menurutnya, menekankan betul bahwa seluruh anggaran negara harus langsung dirasakan dan ditujukan untuk kepentingan rakyat.
“Dan beliau pun memerintahkan kepada seluruh aparat, TNI, Polri, dan semua, untuk solid, untuk bersatu, untuk mengawal semua program-program, agar sampai kepada rakyat,” kata Bima Arya.
Bima Arya juga mengatakan bahwa Prabowo Subianto menyampaikan laporan-laporan yang diterima dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Ada hal-hal yang seharusnya bisa dihemat, ada hal-hal yang bisa ditindak. Jadi beliau menyatakan ingin merangkul semua, untuk menyelamatkan uang negara, beliau juga sampaikan bahwa akan dilakukan langkah-langkah persuasif, tetapi kalau kemudian para pengusaha-pengusaha yang dirasakan memang tidak amanah, maka tentu akan ditegakkan hukum, kira-kira begitu,” jelasnya. (spy)