Link, Banjarbaru – Meski pada periode Januari – September 2024 sebagian petani mengalami gagal tanam dan panen, namun catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) memperkirakan Realisasi luasan panen padi meningkat.
Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, mengungkap data sepanjang Januari-September 2024 luasan panen padi sebesar 200.037 hektare, atau mengalami peningkatan sekitar 31.147 hektare (18,44 persen) dibandingkan Januari-September 2023 yang mencapai 168.890 hektare. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 40.607 hektare.
“Total luas panen padi pada 2024 diperkirakan sebesar 240.644 hektare, atau mengalami peningkatan sekitar 26.361 hektare (12,30 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2023 yang sebesar 214.284 hektare,” paparnya, Jumat (1/11/2024).
Dikatakan Martin, produksi padi di Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang Januari−September 2024 diperkirakan sebesar 808.906 ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 135.779 ton GKG (20,17 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang sebesar 673.127 ton GKG.
“Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 979.359 ton GKG, atau mengalami peningkatan sebanyak 103.814 ton GKG (11,86 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 875.546 ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi di bulan Agustus sebesar 250.428 ton GKG,” kata Martin.
Selain perkiraan tersebut, Martin pun menyebutkan Penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah produksi padi seperti Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tanah Bumbu.
“Kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar adalah Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala,” kata Martin. (tri/BBAM)