Membaca doa Rebo Wekasan merupakan salah satu tradisi umat Islam di Jawa pada Rabu terakhir bulan Safar. Doa yang diamalkan untuk memohon perlindungan dari marabahaya ini disusun oleh Syekh Abdul Hamid al-Quds.
Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa ada banyak bencana yang diturunkan di Rabu terakhir bulan Safar. Kepercayaan ini didasarkan pada literasi Islam klasik dalam Kitab Kanzun Najah Was-surur fi fadhail al Azmina was-shuhur karangan Syaikh Abdul Hamid al-Quds.
Dalam kitab tersebut, ulama kelahiran Makkah ini menceritakan kisah seorang wali yang telah mencapai maqom kasyaf, sehingga bisa melihat hal-hal ghaib. Sang wali mengatakan bahwa setiap tahunnya, Allah menurunkan 320.000 malapetaka pada satu malam, yang diyakini terjadi pada Rabu terakhir bulan Safar.
Berdasarkan hal tersebut, para ulama menganjurkan umat Islam melakukan amalan khusus guna terhindar dari nasib buruk, salah satunya dengan membaca doa Rebo Wekasan.
Doa tolak bala biasanya dibaca pada malam Rebo Wekasan di tempat-tempat ibadah. Meski demikian, doa ini dapat dijadikan sebagai salah satu bacaan dzikir yang diamalkan setelah selesai sholat.
Bencana memang bisa terjadi kapan saja selama Allah SWT menghendaki. Oleh karena itu, sudah sepatutnya umat Muslim memohon perlindungan-Nya setiap waktu. (net)