spot_img

Rehab SDN Pingaran 1 Menggunakan Material Bekas, Ini Alasannya

Link, Martapura – Kendati kegiatan perbaikan dan peningkatan infrastruktur SDN Pingaran 1 yang dilaksanakan CV Animar Profesional dengan nilai kontrak sebesar Rp402.036.000,00 selama 150 hari kalender berjalan lancar. Namun, sebagian besar material kayu ulin yang digunakan berasal dari bangunan lama atau bekas pasca dilakukan pembongkaran, sehingga menimbulkan pertanyaan publik terkait kelayakannya.

Terlebih pengerjaan peninggian bangunan sekolah agar terhindar dari genangan air banjir menggunakan metode penyambungan kayu ulin.

Menanggapi perihal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar Mahriansyah pun tak menampiknya.

“Pengerjaan SDN Pingaran 1 merupakan kategori rehab sedang, sehingga penggunaan barang lama yang masih bisa dimanfaatkan merupakan sebuah kelaziman, berbeda dengan kegiatan rekonstruksi atau membangun,” ujarnya pada Jumat (16/8/2024).

Baca juga  Sejumlah Anggota DPRD Banjar Datangi BPKP

Pemanfaatan bahan lama, yakni berupa tongkat dan tiang, serta lantai papan kayu ulin tersebut, lanjut Kabid Sarpras yang akrab disapa Mahri, tentunya berdasarkan data perencanaan pada Disdik Kabupaten Banjar.

“Lantai kayu Ulin yang kembali dipasang tersebut selanjutnya akan dicor beton, di lapangan konsultan dan Disdik juga melakukan investasi bahan kayu ulin, dimensi, dan kekuatannya untuk memastikan apakah layak digunakan kembali. Tentunya hal ini berdampak terhadap efesiensi biaya,” katanya.

Selain memastikan bangunan sekolah agar tidak terdampak bencana banjir. Mahri juga memastikan bagian dinding yang semula berbahan kayu diganti menjadi beton.

“Tapi untuk kontruksi atasnya kita ganti semua, baik plafon, atap dan rangka atapnya kita ganti Banjar ringan,” tutupnya. (zainuddin/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU