Link,Banjar – Di penghujung Ramadan 1446 hijriah atau hari ke-26, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin melanjutkan safari Sahur dan Da’wah, Sabtu (06/04/2024) di Desa Thaibah Raya RT 04 RW 01 Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar.
Kedatangan Paman Birin didampingi sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel disambut gembira warga Tatah Makmur yang sebagian sudah berkumpul mulai pukul 02.00 Wita itu, sembari mendengarkan lantunan syair-syair maulid Al-habsyi.
Sahur dan Da’wah yang diisi tausiah oleh Guru H Ahmad Supian Al-Banjari ini diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh qari H Muhammad Yusuf.
Paman Birin dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih atas kehadiran warga Tatah Makmur yang didominasi kaum ibu-ibu atau acil-acil (sebutan dalam bahasa Banjar) itu.
Sahur dan Da’wah Paman Birin bersama Guru Supian ini ujarnya dilaksanakan bertujuan mengharapkan ridho Allah SWT, mengisi kegiatan da’wah di bulan puasa sekaligus bersilaturahmi bersama warga.
Paman Birin pun menyinggung berkah yang perlu disyukuri warga Kalsel yakni dikaruniai dua ulama besar yakni Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kelampayan) dan KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani Al-Banjari (Abah Guru Sekumpul).
Pada kesempatan itu, Paman Birin memberikan hadiah umrah gratis kepada dua warga yang hadir dan beruntung.
Sementara itu, Guru Supian dalam tausiyahnya, menyinggung soal penghapusan dosa bagi orang-orang yang gembira menyambut bulan ini. Dijelaskan, nama ramadhan yang diambil dari kata ramdha artinya panas. Ramadhan diartikan pembakar atau membakar. Maksudnya membakar semangat ibadah dan membakar kezaliman atau tidak kejahatan.
Diceritakan bagaimana Rasulullah pernah tiba-tiba mengucapkan kata amiin tiga kali saat menaiki mimbar mesjid sebelum berkhotbah. Dijelaskan Rasulullah tiga alasan ketika ditanya sahabat saat itu apa alasan menyebutkan kata amin dimaksud. Pertama saat Jibril berkata: Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan namun dosanya tidak diampunii, maka Rasulullah berkata amiin.
Kedua Jibril berkata, Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga. Ketiga, Jibril berkata, Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu (Rasulullah). (tri)