Minggu, Juni 1, 2025
BerandaLinkFemmeSalma Al-Majidi Perempuan Arab Pertama Yang Diakui FIFA

Salma Al-Majidi Perempuan Arab Pertama Yang Diakui FIFA

Meskipun menjadi salah satu anggota pendiri Confederation of African Football (CAF) setelah bergabung dengan FIFA lebih dari tujuh dekade lalu, Sudan belum mendorong perempuannya untuk bermain olahraga karena tabu sosial dan undang-undang yang melarang mereka berpartisipasi dalam olahraga luar ruangan.

Meski begitu, seorang perempuan arab telah menentang segala rintangan dan mengikuti hasratnya untuk menjadi perempuan Arab pertama yang diakui FIFA sebagai pelatih sepak bola pria di Sudan.

Dialah Salma Al-Majidi, yang jatuh cinta pada sepak bola setelah melihat adiknya bermain sepak bola saat remaja. Pada usia 16 tahun, Salma memutuskan bahwa dia lebih tertarik menjadi pelatih dibandingkan menjadi pemain.

“Di akhir setiap sesi latihan, saya berdiskusi dengan pelatih teknik yang dia gunakan untuk melatih timnya,” kata Salma, dilansir dari Women’s Agenda. “Dia melihat saya memiliki bakat untuk melatih dan memberi saya kesempatan untuk bekerja dengannya.”

Salma mulai melatih tim di bawah 13 dan di bawah 16 tahun dari klub regional, sebelum bekerja bersama pensiunan pemain nasional Ahmed Yakini, yang kini menjadi suaminya dan sekarang bekerja sebagai asisten pelatihnya.

Salma melatih klub pria divisi dua Sudan, termasuk Al-Nasr, Al-Nahda, Nile Halfa dan Al-Mourada.

 

Dalam film dokumenter Aljazeera baru-baru ini, perempuan berusia 32 tahun itu membagikan kisahnya tentang ketangguhan dan semangat, membuka tentang tantangan yang harus dia atasi. “Pada saat saya tahu saya adalah Salma, saya juga tahu sepak bola,” katanya, menambahkan bahwa kecintaannya pada sepak bola meningkat seiring bertambahnya usia.

BACA JUGA :  Todongkan Pistol Seorang Perempuan Mencoba Terobos Istana

“Awalnya, para pemain tidak nyaman dengan seorang perempuan di lapangan, tapi saya mencoba membuktikan kepada mereka bahwa saya bukan perempuan, saya seorang pelatih,” ungkapnya.

Pada 2015, Salma terpilih dalam daftar BBC Arabic’s 100 Inspirational Women of the Year, sebuah pengakuan yang dia harap akan mengubah banyak hal bagi perempuan di negaranya.

“Saya harus menghadapi hinaan, tetapi itu tidak mengganggu saya karena saya tahu mentalitas para penggemar dan apa yang ingin saya capai,” tuturnya.

Salma mengakui bahwa negaranya jauh dari kesejahteraan perempuan untuk mendapatkan hak penuh mereka. “Tidak peduli seberapa keras Anda bekerja, mereka melihat Anda hanya sebagai seorang perempuan,” katanya.

“Saya dapat mengatakan bahwa saya hampir berhasil dalam konteks Sudan,” imbuhnya.

Bulan Mei lalu, Salma dan suaminya terpaksa meninggalkan negara asalnya ke Mesir karena kekerasan yang meningkat akibat pertempuran antara Sudanese Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RSF) paramiliter yang dimulai pada bulan April. (net)

Sumber: Beautynesia.id

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER