spot_img

Sholawatan dan Tausiyah di Kiram Menjadi Agenda Rutin

Link, Martapura – Sholawatan dan Tausiyah yang digelar di Bumi Shalawat Alam Roh 88 Desa Kiram, Kabupaten Banjar, kini telah menjadi acara rutin. Ulama, habaib, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar dan kalangan ASN Pemprov Kalsel menjadi jemaah tetap majelis yang digagas Gubernur Kalsel H Sahbirin Nor tersebut.

Jumat malam (malam Sabtu) menjadi waktu yang dipilih untuk acara Sholawatan dan Tausiyah yang digelar di Bumi Shalawat Alam Roh 88 Desa Kiram, Kabupaten Banjar. Seperti halnya Jumat (21/6) malam tadi.

Pada gelaran sholawatan dan tausiyah kali ini, hadir sebagai penceramah yaitu Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khairiyah Banjarbaru, TGH. Muhammad Zarkasyi.

Usai shalat Isya, jamaah tampak larut dalam kekhusyukan, dengan bibir yang tak henti-hentinya melantunkan sholawat, semakin khidmat ketika lantunan ayat suci Al-Quran dibawakan oleh KH. Abduh Amri.

Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menekankan pentingnya acara ini bukan hanya sebagai seremonial semata.

“Kegiatan Sholawatan dan Tausiyah ini merupakan manifestasi dari rasa cinta yang mendalam kepada Rasulullah SAW dan bentuk kepedulian terhadap nilai-nilai spiritual yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujar Paman Birin.

Sementara itu dalam tausiahnya, TGH. Muhammad Zarkasyi mengupas sebuah hadist yang mengajak umat Islam untuk menjalani hidup di dunia dengan sikap seperti orang asing.

TGH. Muhammad Zarkasyi mengutip sebuah pesan dari Rasulullah SAW yang disampaikan kepada salah seorang sahabat, yaitu Ibnu Umar RA. Pesan tersebut tercantum dalam kitab Riyadhus Shalihin yang berbunyi, ‘Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah orang asing atau orang yang singgah dalam perjalanan.’

Baca juga  Kapolda Kalsel: Tidak Ada Toleransi Terhadap Tambang Ilegal

Dalam penjelasannya, TGH. Muhammad Zarkasyi menekankan pentingnya menjalani hidup dengan kesadaran bahwa dunia ini hanyalah sementara.

“Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk selalu ingat bahwa kehidupan di dunia ini tidak kekal. Kita harus bersikap seperti orang asing yang tidak menetap, yang selalu siap melanjutkan perjalanan,” terang Guru Zarkasyi.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa sikap seperti ini akan membuat seseorang lebih fokus pada tujuan akhir hidup, yaitu kehidupan di akhirat.

“Dengan menyadari bahwa kita hanya singgah, kita akan lebih mudah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan lebih giat melakukan kebaikan serta ibadah,” tambah Guru Zarkasyi.

Selain itu, Guru Zarkasyi juga menegaskan bahwa usia adalah takdir dari Allah SWT yang tidak seorang pun tahu kapan akan berakhirnya. Oleh karena itu, menjaga iman Islam adalah kunci agar senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

“Usia memang takdir dari Allah SWT yang tidak seorangpun tahu kapan berakhirnya. Dengan menjaga iman Islam, semoga Allah senantiasa melindungi dan menjadikan kita sebagai umat yang kembali dalam keadaan husnul khatimah,” tutupnya.

Acara sholawatan dan tausiyah kemudian ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa yang dibacakan oleh Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin Gambut, Habib Ali bin Abdullah Alaydrus. (tri)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU