Link, Martapura – Kabupaten Banjar dipercayakan sebagai tempat simulasi penanggulangan bencana (PB) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk menunjang kelancaran kegiatan tersebut BNPB menggelar rapat perencanaan dan persiapan simulasi PB, di Aula KH Kasypul Anwar Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, selama dua hari, Selasa (26/3/2024) dan Rabu (27/3/3024).
Rapat dihadiri Wahyu Indriyadi dari Pusdiklat BNBP, Kepala BPBD Provinsi Kalsel R Suria Fadliansyah, Plt Kalak BPBD Kabupaten Banjar Warsita diwakili Sekretaris Ahmad Nursailah, Basarnas, TNI, dan Polri, jajaran BPBD Kalsel dan Kabupaten Banjar serta institusi terkait lainnya.
Sekretaris BPBD Banjar Ahmad Nursailah sampaikan terima kasih kepada BNPB dan BPBD Provinsi Kalsel, karena mempercayakan Kabupaten Banjar sebagai tempat pelaksanaan simulasi PB. Menurutnya, simulasi penanggulangan bencana bermanfaat sebagai edukasi bagaimana bila terjadi bencana, koordinasi kemana, stakeholder yang terlibat, sehingga tidak terjadi miskomunikasi di lapangan.
“Pernah kami bingung kemana mengarahkan karena ada banyak relawan, dan bantuan logistik dari CSR perusahaan. Harapan, ke depan tidak lagi terjadi kebingungan kemana arahnya bantuan,” ungkapnya.
Kepala BPBD Provinsi Kalsel R Suria Fadliansyah mengemukakan, Kalsel belum lama tadi mengalami musibah bencana banjir yang beriringan puting beliung, tanah longsor, ditambah masih tingginya curah hujan. Kalsel, sebutnya termasuk daerah rawan bencana, diantaranya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tahun lalu luar biasa penanganannya bersama TNI/Polri juga institusi terkait.
“Kita juga masih punya sesar aktif berpotensi terjadinya gempa yang baru saja terasa getarannya di Kalsel,” ucap Suria.
Ia membeberkan mengenai persiapan penanggulangan bencana semisal banjir terdiri rencana kontijensi banjir, upaya pencegahan, sudah punya konsep atau belum, di mana saja daerah potensi bencana.
“Lalu, tanggap darurat bencana semua akan turun, kita berupaya mengurangi dampaknya, pasca bencana atau pemulihan. Jadi, ada lagi siklus kesiapsiagaan, pengorganisasian, fasilitas, stok logistik,” paparnya.
Berikutnya, memperbanyak dilaksanakan pelatihan seperti simulasi untuk meningkatkan kemampuan SDM kemudian evaluasi.
Usai pembukaan rapat perencanaan, Wahyu Indriyadi dari Pusdiklat BNPB mengutarakan, kegiatan simulasi PB merupakan rangkaian dari program utama simulasi di daerah prioritas nasional yang dilaksanakan pada sejumlah lokus daerah di tingkat provinsi.
“Masing masing provinsi di Indonesia bisa mengajukan lokus kegiatan simulasi PB. Provinsi Kalsel mengajukan Kabupaten Banjar sebagai lokus,” katanya.
Kaitannya kegiatan simulasi sebagai suatu praktik tindak lanjut untuk mendukung program dari presiden RI Joko Widodo mengamankan pemerintah daerah, menguji kesiapsiagaan. (wahyu/BBAM)