Link, Martapura – Upaya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar untuk memperbaiki ruas Jalan Jati Baru yang ambruk tidak bisa dilakukan serta merta. Karena harus menunggu hasil penelitian dulu.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPRP Banjar, Jimmy melalui M Milky Rosadie, Kepala Seksi (Kasi) Jalan Kabupaten pada Dinas PUPRP Kabupaten Banjar mengatakan, pada 12 Juni kemarin Dinas PUPRP bersama Tim Ahli dari ULM telah melakukan peninjauan di lapangan, dan memasang garis pembatas di ruas Jalan Jati Baru yang terjadi penurunan mulai dari 10 Cm – 60 Cm.
“Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan bersama Ahli, diduga penurunan badan jalan beton tersebut akibat tekanan kuat arus air sungai, sehingga tanahnya terjadi pergeseran, terlebih ruas jalan tersebut berada di tikungan sungai,” ujarnya pada, Selasa (13/6/2023).
Tak hanya badan jalan dan pondasi yang terjadi pergeseran hingga ambruk. Bahkan, Kasi Jalan Kabupaten yang akrab disapa Milky juga menyebutkan bahwa kondisi siring beton kurang lebih sepanjang 80 meter yang dibangun dengan nilai anggaran sebesar Rp1,8 Miliar pada 2019 lalu juga terjadi pergeseran, yakni condong ke arah sungai.
“Tapi hal ini berdasarkan kesimpulan sementara. Untuk mengetahui penyebab pastinya, kita masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan Tim Ahli ULM. Sehingga kita dapat mengetahui seperti apa tindak lanjut selanjutnya agar lebih baik lagi. Karena terbukti, dari upaya yang telah kita lakukan, tanahnya masih terjadi pergeseran,” ucapnya.
Selain itu, Milky memastikan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar juga akan melakukan penyelidikan tanah di ruas jalan Desa Jati Baru yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Simpang Sarai tersebut.
“Memang, untuk tipikal tanah atau lahan yang berada di kelokan tepian sungai sangat rentan terjadi pergeseran akibat tekanan air arus sungai. Untuk solusi jangka panjangnya, yakni melalui rencana pembangunan Riam Kiwa. Sedangkan untuk di Desa Jati Baru, kita masih menunggu hasil penelitian dari Ahli. Mungkin Jumat akan datang akan dilakukan ekspos,” bebernya. (zainuddin/BBAM)