spot_img

Wakil Ketua PBNU Hadiri Sholawatan Rutin Paman Birin

Link, Martapura – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin, kembali menggelar sholawatan rutin bulanan dan Tausyiah di Bumi Sholawat 88 Kiram, Kabupaten Banjar pada Sabtu (20/7) malam. Kali ini menghadirikan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Pusat, KH. Zulfa Mustofa sebagai penceramah.

Kehadiran Wakil Ketua Umum PBNU  KH. Zulfa Mustofa malam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah, nama besar beliau sebagai salah satu tokoh NU sekaligus ulama yang berpengaruh di Indonesia membuat para jamaah semakin antusias mengikuti tausyah yang akan disampaikan.

Selain itu, suasana malam yang penuh dengan cahaya bulan purnama dan lantunan sholawat serta pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran membuat acara ini semakin khidmat dan meninggalkan kesan mendalam bagi para jamaah yang kebanyakan terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kalsel, para santri serta masyarakat setempat maupun yang datang dari luar daerah.

Paman Birin dalam sambutannya mengungkapkan rasa terimakasih dan kebahagiaan yang mendalam atas kehadiran Wakil Ketua Umum PBNU  KH. Zulfa Mustofa.

“Atas nama pribadi ulun dan Pemerintah Provinsi Kalsel mengucapkan terimakasih dan rasa bahagia yang mendalam kepada KH. Zulfa Mustofa yang telah menyempatkan waktu di tengah kesibukan beliau untuk hadir pada malam hari ini.” ujar Paman Birin.

Lebih Lanjut, Paman Birin mengingatkan para jamaah untuk tidak menyia-nyiakan sisa umur.

“Hidup kita ini hanya sekali, jangan sia-siakan sisa waktu yang ada, semoga tausiah malam ini dapat memberikan pencerahan dan inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan di dunia ini,” tambahnya.

Dalam tausiyahnya, Wakil Ketua Umum PBNU  KH. Zulfa Mustofa mengungkap PBNU lebih dari sekadar organisasi keagamaan yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Baca juga  Paman Birin Bagikan Ikan Gratis di Pasar Murah Pertanian 

Terlebih Provinsi Kalsel, beliau menjelaskan bahwa Kalsel memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan PBNU, hal tersebut dibuktikan dengan peran penting para ulama Kalsel salah satunya adalah KH. Idham Khalid, yang merupakan Ketua Umum PBNU terlama sepanjang sejarah.

“Kalsel dan NU memiliki sejarah yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan,” ungkap KH. Zulfa Mustofa.

Beliau juga menyebut Tuan Guru Wildan, ulama kharismatik dari Kalsel, sebagai tokoh yang secara ideologis merupakan bagian dari NU, Di samping itu, ayah Tuan Guru Wildan, Tuan Guru Salman Jalil, pernah menjabat sebagai Rois Syuriah PBNU Kalsel.

Lebih Lanjut, Kakek Paman Birin, Syekh Abdul Qodir Hasan, juga merupakan salah satu ulama yang berjasa dalam pengembangan NU di Kalsel.

“Paman Birin dan Tuan Guru Wildan adalah contoh hubungan harmonis antara umaro (pemimpin) dan ulama, serta keduanya memiliki keterkaitan yang kuat secara historis dengan NU.” Jelas KH. Zulfa Mustofa.

Selain itu, KH. Zulfa Mustofa menekankan dua ajaran penting NU yaitu cinta pada agama dan cinta pada tanah air.

“Mengajarkan cinta agama tanpa menanamkan nasionalisme adalah hal yang berbahaya. Agama menjadi kosong makna, tak terhubung dengan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Di sisi lain, nasionalisme tanpa landasan agama dapat menjerumuskan pada kesombongan dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.” tegas KH. Zulfa Mustofa.

“Kedua pilar ini harus berjalan beriringan, saling menguatkan,” tambah KH. Zulfa Mustofa. (tri)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU