Minggu, Juli 7, 2024
BerandaHeadlineWarisan Adat dan Budaya Kerajaan Banjar Tetap Terjaga

Warisan Adat dan Budaya Kerajaan Banjar Tetap Terjaga

Link, Martapura – Kabupaten Banjar dengan Martapura Kota sebagai pusat pemerintahan tidak lepas dari sejarah panjang daerah yang dijuluki Kota Serambi Makkah ini. Konsep pemerintahan Ulama – Umaro yang dijalan Kesultanan Banjar terus dipertahankan. Pun demikian dengan warisan adat budaya Kerajaan Banjar yang tetap lestari.

Warisan adat dan budaya Kerajaan Banjar yang ada di wilayah Kabupaten Banjar hingga kini tetap terjaga dengan baik. Meski pun diakui dukungan pemerintah sejauh ini untuk mempertahan kan kultur tersebut masih diharapkan maksimal.

“Alhamdulillah, walau pun terkesan eksklusif warisan adat dan budaya Kerajaan Banjar masih terjaga dengan baik. Ritual-ritual hingga silsilah kerajaan tetap ada. Begitu juga para zuriat raja-raja dari Kesultanan Sultan Adam tetap konsisten dalam menjalankan amanah,” ungkap Politisi Partai Garuda Kabupaten Banjar, Agus Muslim, usai bersilaturahmi dengan para tetua Yayasan Sultan Adam di Martapura, 26 Mei 2023.

Menurut Agus yang mantan birokrat ini, mengaku terkesima dengan perjuangan dan sikap konsisten para “penjaga” adat dan budaya warisan Kerajaan Banjar tersebut.

Baca juga  Pasien Melahirkan “Diusir” RS Raza Dihujat

“Anda bisa bayangkan, tanpa disokong kekuatan ekonomi yang mumpuni mereka tetap bertahan dan konsisten dalam menjaga kemurniaan adat dan budaya Banjar yang notabene berdasarkan Syariat Islam,” sebutnya.

Mantan birokrat yang sempat membuat kaget banyak pihak dengan keputusan pensiun dini demi membangun negeri ini menegaskan, kemurnian adat dan budaya Kota Serambi Makkah harus kembali digaungkan.

“Untuk itu agenda besarnya adalah membuat payung hukumnya. Penting, karena kemurnian adat dan budaya inilah yang akan menahan laju invasi aliran-aliran sekuler yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kultur budaya kita,” sebutnya.

Dibagian lain, Agus mengaku semakin terobsesi untuk memberikan yang terbaik bagi negeri.

“Saya semakin paham mengapa harus berhenti menjadi pegawai dan masuk dalam ranah politik. Salah satunya untuk bisa mengamankan warisan adat dan budaya di Serambi Makkah ini, kita harus masuk dalam lingkaran kekuasaan. Masalahnya untuk meraih hal itu satu-satunya jalan hanya melalui partai politik,” katanya. (spy)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER