Selasa, April 29, 2025
BerandaHeadlineWorkshop Skrining BBL Upaya Turunkan Angka Kematian Pada Bayi

Workshop Skrining BBL Upaya Turunkan Angka Kematian Pada Bayi

Link, Banjarmasin – Upaya menurunkan kematian pada bayi dan meningkatkan kualitas hidup anak sejak dini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menyelenggarakan Workshop Skrining Bayi Baru Lahir (BBL) Tingkat Provinsi Tahun 2025.

Kegiatan dibuka secara virtual oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhamad Muslim yang diikuti ini tenaga kesehatan dari rumah sakit dan puskesmas se-Kalsel.

Dalam sambutannya, Muslim menyampaikan pentingnya pelaksanaan skrining bayi baru lahir sebagai bentuk deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan pada bayi, agar dapat dilakukan intervensi secepat mungkin.

“Skrining BBL adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang sehat dan berkualitas. Kami berharap, melalui workshop ini, tenaga kesehatan di Kalsel semakin siap dan terlatih dalam pelaksanaan skrining yang menyeluruh sebelum bayi berusia dua bulan,” ujar Muslim.

Program skrining bayi baru lahir yang dilakukan di Indonesia mencakup sejumlah penyakit serius seperti Hipotiroid Kongenital (HK), Penyakit Jantung Bawaan (PJB), Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK), dan defisiensi enzim G6PD. Deteksi dini terhadap penyakit ini sangat penting, mengingat keterlambatan penanganan dapat berdampak fatal terhadap tumbuh kembang anak.

BACA JUGA :  Kalsel Tingkatkan Pengembangan Pariwisata Geopark Meratus

Selama tahun 2024, Provinsi Kalimantan Selatan telah mencatat kemajuan signifikan dalam pelaksanaan skrining. Tercatat sebanyak 16.703 sampel skrining HK diperiksa, dengan hasil 2 bayi positif Hipotiroid Kongenital. Sementara itu, untuk skrining PJB, sebanyak 35.409 bayi atau 48,31 persen dari total sasaran telah diperiksa, dan 20 bayi terdeteksi gagal skrining, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan dan tata laksana awal.

Workshop ini juga menjadi wadah koordinasi lintas sektor, termasuk dengan rumah sakit rujukan seperti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah menjadi mitra pengolahan sampel skrining sejak 2023.

“Kunci sukses dari program ini bukan hanya pada alat dan teknologi, tetapi juga pada komitmen, kompetensi, dan sinergi antara tenaga kesehatan, pemerintah, serta masyarakat,” tambah Muslim.

Dengan semangat menuju pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) dan menurunkan angka kematian neonatal, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk memperluas cakupan dan kualitas program skrining bayi baru lahir ke seluruh kabupaten/kota di wilayahnya. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER