Link, Martapura – Klaim Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) Kabupaten Banjar yang menyebut keberadaan ritel modern sangat membantu produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)lokal, terbantahkan.
Demi membuktikan klaim Dinas KUMPerindag Banjar jika keberadaan ritel modern sangat membantu produk UMKM lokal, Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi berinisiatif melaksanakan inspeksi mendadak.
“Hasilnya, sungguh sangat mengecewakan. Dari ribuan item produk yang dipasarkan dua unit ritel modern yang berada di samping ruas Jalan Cempaka, dan di samping ruas Jalan Tanjung Rema, Kecamatan Martapura, hanya didapati dua item produk UMKM yang di display,” ujar Rofiqi kepada sejumlah wartawan usai sidak di beberapa ritel Alfamart yang disebutkan, Rabu (18/1/2023)..
Sebelum sidak, Rofiqi menyatakan sudah konfirmasi ke Dinas KUMPerindag Banjar dimana saja ritel modern (alfamart dan indomart) yang telah mengakomodir produk UMKM kita. Disebutkan ada tiga tempat. Lalu didatanginya ritel yang disebutkan tadi untuk membuktikannya.
“Ternyata ada enam produk UMKM. Tetapi empat produk UMKM berasal dari luar Kabupaten Banjar, hanya ada dua produk dari pelaku UMKM kita yang masuk ke toko swalayan. Itupun tidak banyak,” ujarnya dengan nada kecewa.
Parahnya ujarnya dengan nada tinggi, dari total 140 unit toko swalayan, cuman ada 2 unit toko swalayan yang menjual produk UMKM di Kabupaten Banjar.
Padahal, lanjut Politisi Gerindra ini lebih jauh, belum lama tadi Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) Kabupaten Banjar mengkalim banyak produk UMKM yang telah dipasarkan di toko swalayan.
“Menurut saya hal ini sudah merupakan kebohongan publik, dan pembodohan massal. Faktanya, dari seribu item hanya ada enam produk UMKM lokal yang masuk ke toko swalayan,” katanya.
Karenanya, Rofiqi menilai hal tersebut sebagai bentuk penjajahan ekonomi masyarakat yang harus di lawan.
“Jangan-jangan mereka hanya bertindak demi kepentingan pribadi. Aneh memang, menjamurnya toko swalayan tidak disertai perkembangan UMKM daerah. Tapi, tetap saja ada yang membela kepentingan toko swalayan. Apakah mereka tidak paham, pura-pura bodoh, atau di bodohi dengan hal lain?,” tegasnya.
Dari hasil sidak tersebut, dipastikan Rofiqi akan dijadikan bahan Fraksi Gerindra dalam merumuskan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif DPRD tentang ritel modern yang beralih nama menjadi Raperda Penataan dan Pembinaan Toko Swalayan.
“Karena sudah tugas kita bersama untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Kabupaten Banjar. Kalau tidak difasilitasi, ya… Selesai semuanya (gulung tikar). Makanya, Bung Karno pernah berkata ‘Perjuangan Kalian Akan Lebih Sulit Karena Menghadapi Bangsa Sendiri’,” pungkasnya. (zainuddin/BBAM)