spot_img

Jelang Lebaran, Gubernur Lega Harga Bapok Stabil

Link, Banjarmasin – Menghadapi lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 persediaan dan kestabilan harga bahan pokok (bapok) selalu menjadi perhatian pemerintah. Begitu juga di Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel tidak ingin persoalan bahan pokok di pasaran menjadi masalah bagi masyarakat.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memantau perkembangan harga bapok jelang Lebaran Idul Fitri di Pasar Tradisional Kalindo Raya, Jalan Belitung Darat, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Jumat (14/04) pagi.

Turut mendampingi, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Hj Raudatul Jannah Sahbirin, Kepala Dinas Perdagangan Birhasani, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gusti Yanuar Rifai,  Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan drh Suparmi, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Tiba di kawasan pasar sekitar pukul 08.45 Wita itu, Paman Birin langsung memasuki area pedagang sayur mayur, ikan, daging ayam dan telur ras, beras, dan lainnya.

“Kita lihat tadi, harga bapok cukup stabil dan bisa bertahan untuk beberapa bulan,” ujarnya mengaku sangat lega usai melakukan peninjauan.

Baca juga  Gubernur Gelar Hikmah Ramadan Bersama Gus Miftah

Pemantauan harga dan ketersediaan bapok ini dianggap perlu selama Ramadan hingga hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah nantinya, agar tidak terjadi gejolak atau kenaikan yang bisa memberatkan masyarakat.

Selain melakukan  monitoring baik di tingkat distributor maupun pedagang, dan tetap menjalin kerjasama dengan para pelaku usaha, serta pihak lainnya.

Paman Birin mengajak masyarakat agar tidak berlebih-lebihan membeli barang atau kebutuhan pokok hingga lebaran nanti. Cukup membeli sesuai kebutuhan sarannya, sehingga tidak memicu kenaikan harga bapok di tingkat pedagang.

“Tetap dalam kegembiraan dalam menyambut lebaran nantinya,” ujar Paman Birin.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan drh Suparmi menyebutkan, harga kebutuhan pokok jenis daging ayam dan telur saat ini tersedia cukup atau surplus. Sehingga harga cenderung stabil bahkan turun.

“Pokoknya cukup untuk Kalsel,” ujarnya.

Produksi ayam yang cukup tinggi ini ujar Suparmi, karena peternak di Kalsel mulai bersemangat untuk memelihara atau membesarkan ayam ras kembali pascapandemi covid-19.(wahyu/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU