Rabu, Juli 2, 2025
BerandaHeadlineAplikasi Mamaline.id Dinas KUMP Banjar Kurang Maksimal

Aplikasi Mamaline.id Dinas KUMP Banjar Kurang Maksimal

Link, Martapura – Aplikasi marketplace Martapura Mall Online (mamaline.id) dinilai kurang terarah, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) Kabupaten Banjar segera membenahi aplikasi tersebut.

Dilaunching pada 2019 lalu, aplikasi mamaline.id berbasis android sebagai inovasi guna memperluas pangsa pasar produk Industri Menengah Kecil (IKM) di Kabupaten Banjar, ternyata masih dinilai memiliki kekurangan. Salah satunya tidak terkoneksi dengan marketplace lainnya, seperti Shoppe maupun Gojek.

“Memang untuk pengembangan aplikasi mamaline.id sudah cukup bagus. Tapi, akan kita coba untuk lebih meningkatkan lagi, salah satunya dengan melakukan pengembangan kemitraan, agar tidak terlalu ribet lagi. Sebenarnya bukan kurang maksimal ya… hanya kurang terarah saja,” ujar Kepala Dinas KUMPerindag Kabupaten Banjar, Kencana Wati pada, Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 15.30 Wita.

Upaya menggandeng kemitraan tersebut dilakukan Dinas KUMPerindag Kabupaten Banjar, guna memudahkan penjualan produk-produk dari pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Karena selama ini hanya dipajang di Aplikasi mamaline.id guna memberikan informasi tentang produk-produk unggulan dari pelaku UKM.

BACA JUGA :  Protes Goyang Bara Bere Panggung MTQ Kian Gencar

“Selama ini aplikasi tersebut hanya sekedar memberikan sebuah informasi terkait produk UKM. Takutnya, aplikasi ini bakal ditinggalkan, karena sudah banyak aplikasi yang serupa. Jadi, kedepannya kami akan berusaha untuk mengembangkannya sambil melakukan koordinasi dengan para pelaku IKM,” ucapnya.

Karenanya, lanjut Kencana Wati, dalam program 100 hari kerjanya, akan mengupayakan agar promosi produk IKM unggulan pada aplikasi mamaline.id lebih efektif dan efisien.

“Kalau kita harus membeli lagi aplikasi, tentu harganya cukup mahal, dan kami jug harus mengukur bagaimana impact dan manfaat untuk kedepannya. Jadi harus benar-benar kami perhitungkan. Namanya inovasi tentunya harus mengurangi beban anggaran,” jelasnya. (zainuddin/BBAM)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER