spot_img

Jelang Ramadhan Pedagang Bakso di Banjarbaru Ketar-ketir

Link, Banjarbaru-Kenaikan harga daging sapi jelang bulan Ramadhan di sejumlah daerah membuat pedagang bakso di Kota Banjarbaru ketar-ketir.

Para pedagang bakso di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, takut jika sewaktu-waktu daging sapi harganya naik ketika bulan puasa dan dikhawatirkan akan merugikan para pedagang bakso juga mi ayam.

Salah satu pedagang bakso di Jl. H. Mistar Cokrokusumo, Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Maya mengaku takut karena harga daging sapi di sejumlah daerah memang naik.

“Kalau naik pasti nanti akan berdampak ke kita-kita ini, Belum lagi beberapa komoditas juga sudah naik lebih dulu,” ucapnya Senin (21/3/2022).

Maya menjelaskan, jika harga daging sapi naik maka untuk meminimalisir kerugian dirinya terpaksa merubah ukuran bakso atau menaikkan harganya.

“Untuk sementara ini harga bakso kami masih normal namun ukurannya saja sedikit dikecilkan. Tapi yang bakso mercon kami naikkan harganya 2000 karena cabe mahal,” jelasnya.

Baca juga  Rencana Bappeda Untuk Eks Pasar Bauntung

Ditempat terpisah, penjual bakso di Kelurahan Palam, Kota Banjarbaru Rizky menambahkan, setiap tahunnya daging sapi mengalami kenaikan harga. Angka kenaikan harga berkisar mulai Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

“Jadi setiap tahun itu naik bisa sampai 10.000 hingga 20.000. Tapi walaupun ke depannya harga sapi turun, harga daging tetap masih tinggi,” tuturnya.

Imbas kenaikan harga daging sapi yang paling terdampak adalah pedagang bakso. Menurutnya, 70 persen yang membeli daging sapi setiap harinya adalah pedagang bakso.

“Dalam hal ini memang yang paling dirugikan yaitu penjual bakso karena setiap hari kami (pedagang bakso) itu membeli daging sapi,” ucapnya.

Ia berharap kepada pemerintah bisa menekan angka daging sapi supaya harga jualnya tidak memberatkan dan membebani warga. (Ita/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU