Link, Martapura – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar hari ini lakukan penelitian terkait ambruknya Alfamart di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar pada, 18 April 2022 sekitar pukul 17.15 Wita
Penelitian dilakukan untuk mnegetahui penyebab kegagalan kontruksi bangunan rumah toko (ruko) tiga lantai yang difungsikan sebagai toko ritel modern tersebut
Atas musibah ambruknya bangunan tiga lantai yang menyebabkan sebanyak 10 orang luka-luka, dan 4 orang diantaranya meninggal dunia tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar pun menuturkan rasa prihatin dan belasungkawanya.
“Karena itu, atas perintah Bupati Kabupaten Banjar kami melakukan kegiatan pengecekan langsung di lapangan terkait penyebab kegagalan kontruksi bangunan yang ambruk kemarin,” ujarnya kepada sejumlah awak media pada, Selasa (19/4/2022).
Pejabat definitif Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar ini pun mengaku, Dinas PUPRP hingga saat ini masih belum dapat menyimpulkan penyebab ambruknya bangunan ruko tiga lantai tersebut.
“Karena banyak faktor yang bisa mempengaruhi, seperti faktor kontur tanah, pondasi, hingga faktor kontruksi secara rinci. Karena itu, kami masih belum bisa ber statement apa penyebab kegagalan bangunan ini? Biarkan kami bekerja untuk melakukan penelitian terhadap bangunan yang ambruk ini terlebih dulu,” ucapnya.
Ketika ditanya awak media apakah Dinas PUPRP Kabupaten Banjar sebelumnya sudah pernah menyurati terkait kondisi bangunan gedung yang berada di Kabupaten Banjar?
Riza Dauly pun mengamininya. Namun, lupa untuk jumlah rinciannya.
“Hampir ratusan bangunan gedung yang sudah kita ingatkan. Tapi, untuk bangunan gedung yang secara visual terjadi kemiringan. Sedangkan, secara struktur apakah masih bagu atau tidak, kami tidak melakukan sampai kesana,” akunya.
Diberikannya peringatan tersebut, papar Riza Dauly lebih jauh, sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna bangunan gedung berdasarkan hasil visual.
“Sedangkan terkait bangunan yang ambruk ini, berdasarkan hasil penalaahan visual bahwa bangunan ini tidak termasuk dalam ratusan bangunan gedung yang diperingatkan di Kabupaten Banjar. Karena secara visual bangunan gedung ini relatif tidak miring,” sebutnya.
Mengingat kontur tanah di kawasan tersebut jenis tanah rawa gambut, Riza Dauly pun menduga bisa jadi disebabkan kontruksi pondasi bawah.
“Karena, pondasi bawah bisa terpengaruh apabila atas kontruksi bangunan di atasnya terlalu berat. Sementara kondisi tanah kita relatif tidak stabil, dan terpengaruh pasang surut air yang dapat mempengaruhi kontruksi ada,” jelasnya.(zainuddin/BBAM)