Link, Banjarbaru – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi momen Gubernur Kalsel H Sahbirin (Paman Birin) didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj. Raudatul Jannah (Acil Odah) untuk menyerahkan Kartu Identitas Anak (KIA) kepada anak binaan LPKA Kelas 1 Martapura.
Paman Birin dalam sambutannya menyampaikan bahwa, setiap anak memiliki hak yang setara sebagai individu tanpa diskriminasi. Dalam hal itu, Paman Birin menyebut ada 4 pilar dalam aspek anak yaitu kelangsungan hidup, perlindungan, tumbuh kembang dan partisipasi.
“Peringatan HAN menjadi momentum bagi kita semua. Untuk meningkatkan kesadaran dalam pemenuhan hak anak-anak kita,” ungkap Paman Birin saat membuka acara HAN Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2024 di Gedung Auditorium Idham Chalid, Kota Banjarbaru pada Rabu (31/7) pagi.
Hal itu, menurut Paman Birin, peranan untuk anak tak hanya dibebani kepada satu pihak saja, tetapi ditunjukan untuk semua baik itu orangtuanya, guru, pemangku kebijakan serta pegiat komunitas di daerah. Baginya, pemenuhan kebutuhan anak harus merata dan berlandaskan keadilan agar menjadi generasi yang unggul.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Mawarni menceritakan di 2023 lalu bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan pernah menerima penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Terkait perlindungan dan pemenuhan hak anak berbasis aplikasi Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelaporan (SIMEP) Perlindungan Anak.
Mawarni menyebut semua kabupaten/kota di Kalsel telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak (KLA), sehingga Provinsi Kalimantan Selatan memperoleh peringkat Provinsi Layak Anak (Provila) 2023 yang juga menjadi satu-satunya di Pulau Kalimantan.
Mawarni bersyukur bahwa pada tahun 2023 untuk angka pernikahan anak sudah mengalami penurunan hingga mencapai 8,74 persen dibandingkan dengan tahun 2022 dengan angka 10,53 persen. Hal ini, menurutnya menjadikan Provinsi Kalimantan Selatan menduduki Peringkat ke-13 secara Nasional.
“Sehingga adanya Forum Anak Daerah (FAD) ini dapat mencegah terjadinya pernikahan dini, serta mengedukasi anak-anak daerah lainnya. Dan sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di daerah,” harapnya.
“Dan saya laporkan juga hasil Studi Status Gizi Indonesia (SDGI) di 2022 lalu, Provinsi Kalsel berhasil menurunkan prevelensi stunting dari angka 30% menjadi 24,6%, atau terjadi penurunan sebesar 5,4 persen. Tahun 2023, kembali mengalami penurunan 1 persen,” bebernya.
Mawarni juga mengucapkan tanda terimakasih kepada Paman Birin dan Acil Odah atas dukungan serta mendorong FAD selama ini. Tentu, baginya langkah itu menjadi pelecut semangat dalam menciptakan generasi emas di 2045.
Kegiatan ini didukung oleh sejumlah lembaga dan komunitas yaitu Gramedia, Bersama Lindungi Anak (Berlian), Pelindo, AGM dan sebagainya. Sederet stand juga ditampilkan untuk dinikmati anak-anak Banua. (tri)