Jumat, September 20, 2024
BerandaLinkTeknoBMKG Sebut Aktivitas Gempa di Kalimantan Terus Meningkat

BMKG Sebut Aktivitas Gempa di Kalimantan Terus Meningkat

Link, Balikpapan – Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan melaporkan aktivitas seismik di wilayah Kalimantan meningkat hingga tiga kali lipat. Ini sepanjang tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Stasiun BMKG Balikpapan Rasmid menyatakan telah tercatat 153 kejadian gempa bumi hingga 6 September 2024. “Selama tahun ini, sudah tercatat 153 gempa dan puluhan di antaranya dirasakan oleh masyarakat,” kata Rasmid dalam keterangannya, Selasa (17/9/2024).

Dia menambahkan, gempa-gempa tersebut terjadi di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, yang termasuk dalam cakupan pemantauan BMKG Balikpapan. Rasmid menjelaskan gempa yang paling sering dirasakan terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu dan Berau, meskipun skalanya tergolong kecil.

“Meski getarannya tidak terlalu kuat. Gempa di kedua daerah itu bisa terjadi hingga tiga kali dalam sebulan,” ujarnya.

Di Kalimantan Utara, Kota Tarakan bahkan mengalami gempa hingga empat kali dalam satu bulan. Kemudian, dia mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas seismik juga terasa di Kalimantan Selatan, dengan gempa terkuat yang bersumber dari Kepulauan Bawean di Laut Jawa.

Baca juga  Puncak El Nino Diprediksi Terjadi pada September-Oktober

“Meskipun berjarak sekitar 135 kilometer dari Gresik, getaran dari gempa tersebut cukup kuat hingga terasa di Kalimantan Selatan dan sempat dirasakan oleh Gubernur Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Menurutnya, peningkatan aktivitas gempa di Kalimantan kemungkinan disebabkan oleh siklus sepuluh tahunan, di mana pergerakan sesar melepaskan energi yang telah terakumulasi.  Kalimantan sendiri memiliki beberapa sesar aktif, seperti Sesar Meratus yang membentang hingga 110 kilometer dari utara hingga selatan, melewati Kabupaten Paser.

Selain itu, terdapat Sesar Sangkulirang, yang merupakan kelanjutan dari Sesar Palukoro, yang pernah memicu tsunami kecil pada 14 Mei 1921.  Kemudian, ada Sesar Mangkalihat dan Sesar Tarakan yang masing-masing memiliki panjang 100 kilometer dan menjadi bagian penting dari peta seismik Kalimantan.

Meskipun siklus gempa bumi dapat diprediksi, tetapi masih menjadi fenomena alam yang penuh kejutan. Adapun, Rasmid menekankan pentingnya memperhatikan Sesar Purba, yang membentang dari Kalimantan Barat hingga Kabupaten Paser Bagian Utara di Teluk Adang.

BERITA TERKAIT

TERPOPULER