Minggu, Juni 29, 2025
BerandaHeadlineHaul Datu Sanggul Gubernur Ajak Jemaah Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Haul Datu Sanggul Gubernur Ajak Jemaah Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Link, Tapin – Ribuan jamaah dari berbagai daerah di Kalsel maupun dari luar daerah menghadiri Haul Syekh Abdusshamad Sirajul Huda atau yang lebih dikenal dengan Datu Sanggul ke-260, yang digelar di Komplek Makam Datu Sanggul, Desa Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Sabtu (28/6/2025) pagi.

Gubernur Kalsel, H. Mihidin melalui Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kalsel, Ahmad Bagiawan, mengajak seluruh umat untuk menjadikan momentum haul sebagai sarana mempererat ukhuwah Islamiyah serta memperdalam ilmu agama.

“Mari kita jadikan peringatan haul ini sebagai wadah memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat Islam dan memperkaya pemahaman kita terhadap ajaran agama,” ujar Gubernur H. Muhidin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ahmad Bagiawan.

Lebih lanjut, Gubernur H. Muhidin juga mendoakan agar Syekh Abdusshamad Sirajul Huda atau Datu Sanggul senantiasa ditempatkan di sisi Allah SWT bersama para kekasih-Nya.

“Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya untuk almarhum Datu Sanggul, serta melimpahkan rahmat dan keberkahan bagi kita semua yang memperingati perjuangan beliau semasa hidup,” tutupnya.

Datu Sanggul, atau Syekh Abdusshamad Sirajul Huda, merupakan seorang ulama besar dan tokoh masyarakat yang hidup sekitar abad ke-18 M. Ia lahir di Palembang dan wafat pada tahun 1765 di Desa Tatakan, Kalsel.

Dikenal sebagai murid dari Datu Suban, Datu Sanggul hidup sejaman dengan ulama karismatik Kalsel, Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari atau Datu Kalampayan.

BACA JUGA :  Paman Birin Sampaikan Pendapat Akhir atas Tiga Raperda

Julukan “Datu Sanggul” berasal dari kebiasaannya di masa muda yang gemar menghadang dan mengintai binatang buruan, yang dalam istilah lokal disebut “menyanggul”, dari kata dasar “sanggul”.

Dalam bidang keilmuan, Syekh Abdusshamad Sirajul Huda dikenal memiliki pemahaman tasawuf falsafi yang berpijak pada konsep Nur Muhammad. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pujangga yang piawai dalam berpantun. Salah satu pantun ciptaannya yang masih lestari dan dikenal luas di kalangan masyarakat Banjar dan Bakumpai adalah pantun legendaris Saraba Ampat.

Peringatan haul ini bukan sekedar mengenang jasa dan keteladanan sang ulama, kehadiran pemerintah dalam peringatan haul ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Banua.

Selain itu, haul ini juga menjadi pengingat bagi generasi sekarang akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan spiritual serta budaya Islam yang telah ditanamkan oleh para ulama terdahulu di Bumi Kalsel.

Acara berlangsung dengan khidmat itu meliputi pembacaan manakib Datu Sanggul, Maulid Nabi, Surah Yasin, tahlil, serta tausiah yang sarat nilai-nilai keislaman. Meskipun sempat diguyur hujan, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme para jamaah untuk tetap mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai.

Peringatan Haul ke-260 Datu Sanggul ini turut dihadiri oleh Bupati Tapin yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Tapin, jajaran Forkopimda Tapin, Kepala Desa Tatakan, para habaib, alim ulama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya. (tri/BBAM)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER