Link, Martapura – Program pembangunan disektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah merupakan salah satu visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banjar yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar 2021-2026. Namun ironisnya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Banjar tertinggi se-Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Pemkab Banjar harus serius dalam menanggapi permasalahan tersebut. Mlalui Disdik bersama Dewan Pendidikan telah bersepakat untuk mendorong sekolah di bawah naungan Disdik atau yang berlatar belakang pendidikan agama yang belum terdaftar baik Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan data EMIS (Education Management Information System) agar segera mendaftarkan diri dan mengikuti kurikulum standar nasional, kami akan terus sosialisasikan,” ujar Bupati Banjar Saidi Mansur kepada pewarta, 5 Juli 2025 kemarin.
Bahkan, Saidi menyatakan mendukung terhadap program Sekolah Rakyat (SR) yang diprakarsai Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menjamin anak-anak tidak mampu tetap mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Kami juga sudah meminta dukungan DPRD untuk mendorong anak-anak tidak sekolah dengan berbagai kategori, seperti anak yang bersekolah di pesantren yang tidak menerapkan kurikulum standar nasional, anak putus sekolah karena faktor ekonomi, dan lain sebagainya. Ini menjadi PR serius Pemkab Banjar,” ungkapnya.
Selain mengakui angka ATS di Kabupaten Banjar tertinggi dari kabupaten/kota lain se-Kalsel dan berjanji akan menangani persoalan ATS dengan lebih baik dan optimal. Saidi Mansyur juga mengakui sarana prasarana pendidikan di Kabupaten Banjar masih butuh alokasi yang sangat serius.
Sebab, hingga saat ini masih ada beberapa sekolah yang aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan kondisi infrastruktur yang tidak layak, seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Astambul Seberang, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Astambul.
Diketahui, angka ATS di Kabupaten Banjar tertinggi se-Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga mencapai diangka 10.000 setelah data 12.752 ATS dilakukan verifikasi dan validasi (Verval) per Mei 2025. (zainuddin/BBAM)