Rabu, September 10, 2025
BerandaHeadlineDisbunnak Kalsel Kembangkan Inovasi Peternakan Sapi Berkelanjutan 

Disbunnak Kalsel Kembangkan Inovasi Peternakan Sapi Berkelanjutan 

Link, Banjarbaru – Dalam upaya strategis untuk mencukupi kebutuhan daging masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan hewani di Kalimantan Selatan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) terus menggulirkan berbagai inovasi. Satu diantaranya yang saat ini dikembangkan adalah  peternakan sapi berkelanjutan yang terintegrasi dengan sektor perkebunan, tanaman pangan, kehutanan, dan pertambangan.

“Inovasi ini kami rancang sebagai solusi jangka panjang untuk mendukung swasembada sapi. Kita tidak bisa bekerja sendiri, maka kita bangun sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan membuka peluang investasi selebar-lebarnya,” ujar Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi di Banjarbaru, Senin (8/9/2025).

Menurut Suparmi, inovasi ini tak hanya fokus pada aspek teknis budidaya, namun juga melibatkan pendekatan kolaboratif lintas sektor, termasuk memfasilitasi iklim investasi peternakan baik dari dalam maupun luar negeri.

“Kami aktif memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi investor, terutama dalam penyediaan lahan melalui kerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Inhutani I. Ini menjadi langkah penting untuk mendorong percepatan realisasi investasi,” jelas Suparmi.

Dua entitas besar kini tengah menjajaki investasi di Kalsel Asia Beef dari Brasil, yang akan fokus pada pengembangan sapi pedaging, PT Trikarni Abadi, bekerja sama dengan Pemerintah Kanada, yang akan mengembangkan peternakan sapi perah dengan target awal 5.000 ekor.

“Yang menarik, sapi perah ini memiliki manfaat ganda. Anak sapi jantan bisa dikembangkan untuk daging, sementara sapi betina dimanfaatkan untuk produksi susu. Artinya, dua komoditas bisa dihasilkan dari satu kegiatan usaha,” terang Suparmi.

Untuk mendukung kelancaran investasi, beberapa lokasi strategis telah disiapkan dan ditawarkan kepada investor. Diantaranya Awang Bangkal, Tanjung Balai, Rantau Balai, Rantau Bujur dan Riam Kiwa.

BACA JUGA :  Seorang Remaja Tenggelam, Koramil 1002-06 Turun Tangan

Selain itu, Disbunnak Kalsel juga memperkenalkan konsep Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA) yang telah diterapkan dalam 28 klaster dari Tabalong hingga Tanah Bumbu.

“Kami serahkan kepada investor untuk memilih lokasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik tanah kehutanan maupun kawasan SISKA siap difasilitasi,” jelas Suparmi.

Program ini telah mulai dirintis sejak tahun 2024. Kunjungan dari investor luar negeri, baik dari Brasil maupun Kanada, telah dilakukan ke beberapa lokasi potensial. Pertemuan strategis juga telah digelar bersama Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, dan memperoleh dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Selatan serta Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Komitmen daerah sangat kuat. Kita sudah duduk bersama dengan para pihak, dan komunikasi terus berjalan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, realisasi investasi ini bisa segera dimulai,” ungkap Suparmi.

Meskipun belum ada nama resmi untuk program ini, Suparmi menegaskan bahwa esensi dari inisiatif ini adalah keberlanjutan, integrasi, dan kolaborasi multisektor.

“Kami masih mencari nama yang paling tepat dan tidak menimbulkan persepsi yang salah. Namun yang pasti, program ini akan menjadi pondasi penting dalam mewujudkan swasembada daging di Kalsel,” ujarnya.

Suparmi menyampaikan optimisme tinggi terhadap masa depan peternakan Kalsel.

“Dengan usaha keras, kerja cerdas, dan kolaborasi semua pihak, kami percaya Kalimantan Selatan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi daging tidak hanya untuk wilayah sendiri, tetapi juga untuk IKN dan provinsi-provinsi sekitar,” pungkasnya. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER