Link, Jakarta – Raihan Francesco Bagnaia dan Jack Miller sepanjang musim ini berhasil mengantarkan Ducati Lenovo untuk mencetak banyak poin dan menjadi tim terbaik.
Kinerja solid serta kekompakan mampu ditunjukan oleh Francesco Bagnaia dan Jack Miller sepanjang tahun ini. Mereka juga dipersenjatai kuda besi Desmosedici GP22 yang kompetitif.
Pada musim terakhir keduanya menjadi mitra, Bagnaia dan Miller, telah sama-sama mencetak kemenangan. Namun podium teratas memang lebih banyak dipersembahkan oleh Bagnaia.
Sampai MotoGP Malaysia, rider jebolan VR46 Academy itu sudah mencatatkan tujuh kemenangan (Jerez, Mugello, Assen, Silverstone, Red Bull Ring, Misano dan Sepang). Sementara itu, Miller merebut P1 di Motegi.
Berkat produktivitas Bagnaia-Miller, Ducati Lenovo mengoleksi total 447 poin, unggul 112 poin atas Aprilia Racing yang dibela oleh Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
“Hari ini adalah balapan yang sulit. Pecco sangat bagus, dan dia menang di atas segalanya berkat startnya yang luar biasa. Dia mampu menahan Enea (Bastianini) yang sangat kompetitif, dan itu adalah tantangan yang bagus di antara keduanya,” tutur bos Ducati, Luigi Dall’Igna, dikutip dari Motorsport.com.
“Sekarang kami harus mencoba untuk tetap berpijak di tanah. Kami harus pergi ke Valencia dengan konsentrasi yang sama seperti yang kami miliki sejauh ini. Di sisi lain, Jack membuat comeback yang luar biasa, dan jika dia lebih jauh di depan, dia bisa mencapai sesuatu yang lebih,” ia menjelaskan.
“Hari ini kami memenangi gelar tim, pencapaian tambahan untuk apa yang berubah menjadi musim yang luar biasa. Saya sangat senang karena semua orang pantas mendapatkannya,” lanjutnya.
Pabrikan Borgo Panigale kini telah mendapat dua gelar, setelah sebelumnya menyabet titel konstruktor di Aragon. Sekarang mereka mengincar gelar juara pebalap.
Kemenangan Bagnaia di MotoGP Malaysia membuatnya unggul 23 poin atas Fabio Quartararo. Pemuda berusia 25 tahun itu cukup finis P14 di Valencia dan Ducati akan merebut Triple Crown.