Link, Martapura – Kondisi drainase di Jalan Pangeran Abdurrahman, Kelurahan Pasayangan, Kecamatan Martapura, kian memprihatinkan. Betapa tidak, ruas jalan yang semestinya rata, kini kondisinya berlubang dan berlumut.
Akibatnya, warga pun kecewa dan menumpahkan kekecewaannya melalui spanduk bernada sindiran, diantaranya: “Selamat Datang di Objek Wisata Taman Air Menahun, Sungai Pasayangan Baru”; “Warga Disini Tidak Takut Covid-19, Kami Hanya Takut Batis Balancat (Kutu Air)”. Serta mempertanyakan kapan jalan tersebut diperbaiki, mengingat kondisi tersebut terjadi sejak 2015 lalu, dan dua terakhir ini kondisinya kian parah.
“Sejak 2015 terjadi seperti ini. Namun dua tahun terakhir ini yang parah. Bahkan, sudah sering yang melintas di sini terjatuh,” ucap Ketua RT 03 Pasayangan, Muhammad Makki, pada 11 Februari 2022 lalu.
Menanggapi terkait berbagai ungkapan masyarakat yang dituangkan pada 5 spanduk bernada sindiran tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly, menjelaskan, masalah perbaikan drainase tersebut sudah dibahas dan dimasukkan di 2021. Sehingga akan direalisasikan pada 2022 ini.
“Kita akan tangani tahun ini, karena anggaran sudah ada direncana kerja Dinas PUPRP Kabupaten Banjar,” ujarnya kepada awak media.
Pejabat definitif Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Banjar ini memastikan, untuk penanganan drainase di wilayah koridor jalan utama Kota Martapura akan dilakukan secara komperhensif, seperti drainase di ruas Jalan Sekumpul, Menteri Empat, Tanjung Rema, tak terkecuali drainase di Ruas Jalan Pangeran Abdurrahman yang kerap digenangi air.
“Kami sudah melakukan pemantauan pada malam Selasa 8 Februari 2022 kemarin, dan memang terjadi genangan air. Untuk penanganan sementara di daerah yang digenangi air luapan drainase tersebut, kita akan turunkan Satgas dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, untuk melakukan normalisasi drainase yang tersumbat. Khususnya di Jalan Pangeran Abdurrahman,” tegasnya.
Lalu, apakah akan melakukan peningkatan badan jalan yang kerap digenangi air tersebut?
HM Riza Dauly masih belum dapat memastikan, karena pihaknya lebih memfokuskan pada pembenahan kondisi drainase terlebih dulu.
“Kalau kita langsung melakukan peninggian badan jalan, khawatirnya malah akan menjadi tanggul air. Jadi, kita benahi dulu drainasenya. Kita berharap kepada masyarakat untuk turut menjaga dan memelihara kondisi drainase, agar tetap berfungsi optimal, seperti tidak menutupi kondisi drainase yang semula terbuka,” imbaunya.(zainuddin/BBAM)