Minggu, Juli 7, 2024
BerandaHeadlineAktivitas Gunung  Lewotobi Laki-laki Meningkat, Status Level IV

Aktivitas Gunung  Lewotobi Laki-laki Meningkat, Status Level IV

Link, NTT – Seiring  meningkatnya aktivitas Gunung  Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Status Gunung Lewotobi Laki-laki kini menjadi awas atau level IV, dari sebelumnya level III atau siaga.

Secara visual, Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau tinggi kolom erupsi 1.500 meter dari pusat erupsi. Selanjutnya, teramati sinar api dan lontaran material pijar dibagian puncak dan ada aliran lava.

Terjadi erupsi dengan ketinggian 1.000-1.500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu. Guguran teramati dengan jarak luncur 300 meter dari puncak dan mengarah ke utara hingga barat laut.

“Secara visual selama 1-9 Januari 2024, menunjukan aktivitas gunung meningkat. Terjadinya erupsi secara terus menerus maka menandakan aktivitas gunung masih tinggi,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan dalam keterangan resmi yang diterima rri.co.id, Rabu (10/1/2024) dini hari.

Baca juga  Erupsi Lagi, Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lima Kali

Pada periode tersebut, terjadi tiga kali gempa erupsi, satu kali gempa guguran, 90 kali gempa hembusan, 45 kali gempa vulkanik dangkal. Kemudian, 150 kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa lokal, 14 kali gempa tektonik jauh dan lima kali gempa tremor.

“Tremor menerus cenderung mengalami peningkatan amplitude. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan energi erupsi,” ujar Hendra.

Untuk itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat dan wisatawan juga dilarang beraktivitas pada radius 4 kilometer dari puncak erupsi dan 5 kilometer arah Barat Laut-Utara kawah.

Namun, Hendra meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah.

“Jangan percaya isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Gunakan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” ujar Hendra.

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER