Link, Banjarbaru – Penjual jasa menjahit sepatu keliling masih bisa ditemukan di Banjarbaru, meski jumlahnya tidak sebanyak beberapa belas tahun lalu. Salah satunya adalah Ali Mashari (47), warga Guntung Manggis, Jalan Guntung harapan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dalam menjalani profesinya sebagai penjahit sepatu keliling, Ali mengalami banyak suka maupun duka. Salah satunya adalah sedikitnya jumlah penghasilan yang mengakibatkan dirinya terlilit hutang di tempat asalnya.
“Asal saya dari Jawa Timur, Kediri. Di Jawa kebutuhan saya tidak tercukupi sehingga terlilit banyak hutang, jadi 2010 merantau ke Kalimantan Selatan. Alhamdulillah setahun di sini hutang saya di Jawa sudah lunas,” tutur Ali, kepada linkalimantan.com Selasa (31/5/2022).
Ia sudah menekuni menjadi tukang jahit sepatu sejak tahun 1999. Kemudian merantau ke Kalimantan Selatan tahun 2010. Setiap hari ia berteriak menawarkan jasanya dari rumah ke rumah.
Itu artinya sudah sekitar 23 tahun Ali mereparasi sepatu rusak. Selama itu pula, ia tidak pernah sedikitpun mengeluh. Semua ia lakukan demi mendapat penghasilan untuk menyambung hidup.
“Untuk harga, saya mengenakan biaya Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, itu tergantung tingkat kerusakannya mbak,” tuturnya.
Kalau sedang banyak pelanggan, dari hasil perbaikan tersebut setiap harinya Ali bisa mendapatkan Rp200 ribu.
Selain jasa jahit sepatu, Ali juga menerima jasa jahit sendal, servis payung, tas, hingga resleting.
“Alhamdulillah, dengan jasa yang saya geluti ini bisa untuk mencukupi keluarga, membayar hutang dan buka usaha travel kecil-kecilan,” ucapnya sembari menjahit sendal warga.
Ali menambahkan, dari hasil jahit sepatu tersebut kini dapat membuka usaha travel sungguh sangat disyukurinya.
“Dari travel ini dapat Rp3 juta per bulan. Sangat bersyukur bisa buat bayar kualiah dua anak saya,” pungkasnya. (Ita/BBAM)