spot_img

Alih Fungsi, Saban Tahun Lahan Pertanian Terus Menyusut

Link, Martapura – Alih fungsi lahan berdampak terjadinya penyusutan lahan pertanian yang signifikan di Kabupaten Banjar. Parahnya, dari ratusan ribu hektare  lahan pertanian kini hanya tersisa 42.006.06 hektare saja. Ironisnya kebijakan nasional meminta Kabupaten Banjar untuk menyediakan lahan cetak sawah baru (CSB) seluas 28.000 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita melalui Muhammad Ade Rozali selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras), membenarkan bahwa untuk data luasan lahan pertanian di Kabupaten Banjar sesuai dengan Perda RTRW 2021-2041 seluas 42.006.06 hektare.

“Sedangkan untuk Luas Lahan Baku Sawah (LBS) 2024 yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) seluas 51.328,16 hektare. Tapi untuk data luasan lahan pertanian pada 2024 apakah telah terjadi penyusutan kembali, saat ini masih belum ter-backup,” ujarnya pada Senin (13/1/2025).

Kendati demikian, Ade Rozali memastikan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar akan terus berupaya memaksimalkan program Cetak Sawah Baru (CSR) guna mendukung program swasembada pangan dari pemerintah pusat.

“Untuk ekspansi lahan tidur melalui Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) update datanya masih belum saya dapatkan, karena saya baru duduk di bidang ini. Tapi untuk program cetak sawah saat ini datanya masih dilakukan verifikasi, kemarin baru 7.000 hektare, dan data ini akan update terus,” katanya.

Baca juga  DPRD Banjar Berduka, Politisi Nasdem Meninggal Dunia

Meski program cetak sawah terus digalakkan, papar Ade Rozali. Namun, berdasarkan hasil survei di lokasi dan informasi dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tidak semua lahan yang terdata dikatakan layak dikarenakan beberapa faktor.

“Diantaranya jadi kawasan permukiman, terkait masalah kepemilikan lahan, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data yang berhasil dihimpun tercatat pada 3 Maret 2021 di Dinas Pertanian, penyusutan lahan pertanian, baik lahan sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, dan rawa lebak, dengan total seluas 60.862.0 pada 2019, memasuki tahun 2020 kembali terjadi penyusutan. Sehingga tercatat hanya seluas 55.979.0 hektare.

Tak terkecuali untuk kondisi lahan bukan sawah yang pada 2019 lalu tercatat seluas 320.325 hektare, menyusut menjadi 319.766 hektare di 2020 lalu. Padahal pada rentang satu tahun itu telah dilakukan ekspansi lahan tidur, melalui Program Serasi. (zainuddin/BBAM)

BERITA LAINNYA

BERITA POPULER